Minggu, 15 Maret 2015

CINTA

https://www.youtube.com/channel/UCL04GQPe7VJyQoclcAxwrig


Jangan lupa yah buka link diatas kemudian klik "SUBSCRIBE" ⇪⇪
                                                             

                                                                   
                                                                    FILSAFAT CINTA


Cinta bisa disembunyikan, tapi..cinta tidak bisa dibungkam,
maka..katakanlah selagi ada kesempatan..atau kau akan kehilangan dan menyesal...
Cinta menerima apa adanya..mencintai karena adanya perubahan, bukan cinta namanya..melainkan perjanjian.
Dalam cinta tidak ada perjanjian,melainkan keikhlasan. Cinta penuh maaf dan rela berkorban demi yg tercinta bahagia .
Mencintai karena ingin balasan, bukan cinta namanya..melainkan pamrih.Dalam cinta tidak ada pamrih melainkan ketulusan. Cinta penuh keindahan meskipun..hanya dalam khayalan.
Jangan mencari jawaban cinta dengan logika, tapi..tanyalah hati tentang perasaan cinta dan carilah pembenarannya melalui logika.
Jika terus memaksakan keyakinan untuk diterima, Tanya pada diri..apa itu benar cinta..? cinta tidak bermain dengan logika, tapi rasa untuk selalu membuat bahagia, apapun bentuknya.
Jangan salahkan perasaan cinta seseorang terhadapmu..karena ia pun tidak pernah tau tentang rasa cinta yg tumbuh itu.
Jangan kau benci karena cintanya padamu..karena ia pun tersiksa..karena rasa cinta itu padamu.
Jangan kau ambil kesempatan karena cintanya terhadapmu, karena
sesungguhnya kau telah berbuat dzolim karena cintanya terhadapmu
Cinta adalah anugrah Allah yg diberikan kepada hambaNya..yg penuh
keindahan dan hanya bisa dirasakan.....
Dengan cinta orang bisa menutupi luka
Dengan cinta orang bisa menyembuhkan luka
Dengan cinta orang masih bisa berharap
Karena cinta manusia masih mempunyai mimpi
Karena cinta manusia bisa terluka
Karena cinta manusia bisa bahagia
Cinta sejati adalah cinta yg tidak pernah mengharap untuk dibalas.
Cinta sejati hanya memberi walau tanpa menerima. Cinta sejati bisa terluka, tapi tidak kuasa memberikan luka.
Hanya cinta Sang Pencipta yg tak pernah mengharap balasan.
Hanya cinta Sang Khalik yg tak pernah pamrih.
Hanya cinta Sang Pencinta itu sendiri yg selalu setia. Maka cintailah Dia..maka engkau tak akan dikecewakan.
Cintailah Dia, karena cintamu akan terbalas. Cintailah Dia..karena Dia selalu setia. Cintailah Dia..karena kau akan bahagia....
cinta memang dalam realita yang ada pada anak muda sekarang sangat memprihatinkan. hanya dijadikan sebagai pelampiasan nafsu belaka. cinta tak ayal hanyalah segelintir nafsu yang diperhalus hingga menjadikanya tak sadar akan dosa-dosa. saya berharap khususnya bagi para kaum adam yang sudah membaca artikel diatas jangan digunakan untuk mengungkapkan isi hati anda kepada seorang perempuan. seperti kalimat diatas, cintailah sang khalik karna dia tidak mengharapkan balasan, tak kenal pamrih, dan selalu setia. maka kembalilah kepada-Nya.

CONTOH ANALISIS SWOT

              https://www.youtube.com/channel/UCL04GQPe7VJyQoclcAxwrig
              Jangan lupa yah buka link diatas kemudian klik "SUBSCRIBE" ⇪⇪

               

                   ANALISIS SWOT PERUSAHAAN AIR MINUM PT. TIRTA INVESTAMA (AQUA)
                                                                      ANALISIS SWOT

1. Kekuatan
Kualitas sumber mata air selalu terjaga. Lokasi mata air AQUA senantiasa berada jauh dari pemukiman penduduk. Faktor ini penting dilakukan demi mencegah rembesan limbah pemukiman di sekitar sumber mata air. Kemurnian sumber air AQUA, dijaga dan dilindungi untuk mencegah rembesan air tanah atau air hujan.
AQUA dapat kokoh berdiri karena budaya perusahaan adalah bersikap toleran, tidak memaksakan kehendak pusat, berbagi kekuasaan dengan eselon bawah dan mempraktikkan desentralisasi
 Kesuksesan AQUA sangat ditunjang oleh para karyawannya yang mempunyai loyalitas dan dedikasi tinggi serta berpengetahuan luas dan mendalam, baik di bidang masing-masing maupun secara umum.
Menjadi pelopor kemasan gelas plastik (cup) di dunia sehingga kini menjadi standar industri. AQUA pula yang mempelopori peralihan dari PVC ke PET. Dan AQUA pula yang mempelopori konsep fully integrated manufacturing yang memungkinkan produksi terpadu air minum dan botol kemasannya mulai dari tingkat biji plastik.
Melakukan aliansi dengan Group DANONE yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Hal ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini..

2. Kelemahan
Adanya produk palsu di pasaran yang menggunakan label AQUA. Oleh karna itu AQUA berkomitmen untuk meminimalkan pemalsuan produknya dengan melakukan pengecekan pasar secara rutin, untuk memastikan bahwa produk yang beredar adalah benar-benar produk AQUA yang memenuhi standar kualitas yang sudah ditentukan.
Harga produk AQUA sangat ditentukan oleh kebijakan harga yang digunakan oleh perusahaan AQUA yaitu kebijakan harga wholesaler. Antara lain yaitu geographical price quotation dan price adjusted to buyers position
Saluran ditribusi terlalu panjang. Dimana hasil produksi dari AQUA kemudian disalurkan ke distributor-distributor, kemudian aqua disalurkan ke retailer dan pada akhirnya sampai ke tangan konsumen.
Perusahaan AQUA dalam penarikan karyawan masih menggunakan spoil system karena perusahaan pada awal berdiri merupakan perusahaan keluarga. Meskipun kini sudah menggunakan merit system dalam memberikan kesempatan kerja di lingkungan AQUA.
3. Kesempatan
Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, diharapkan permintaan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat meningkat. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan produksi penjualannya.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat mendorong kemajuan dunia bisnis. Perusahaan yang mempunyai keunggulan dalam hal teknologi tentunya dapat menunjang keadaan produksi yang dihasilkan, mulai dari efektifitas dan efisiensi proses produksi yang dapat dihasilkan.
Hasil produksi AQUA ditujukan untuk semua kalangan. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga golongan tua. Hal ni dapat dikatakan karena air dibutuhkan oleh semua manusia.
AQUA memiliki penelitian yang aktif dan usaha pengembangan yang mencari bahan-bahan pengemasan dan cara-cara yang baru untuk menarik konsumen.
AQUA menggunakan seluruh media untuk promosi iklannya. Seperti product knowledge melalui brosur sederhana. Dan pada even-even olahraga, bus, taxi, dan kendaraan umum lainnya, TV, radio, koran, dam majalah

4. Ancaman
Di indonesia, situasi politik setiap tahunnya cukup dapat dikontrol oleh pemerintah, walaupun keadaan politik yang ada tidak begitu stabil. Kondisi politik yang terjadi akan mempengaruhi aktivitas perusahaan.
Saat ini kondisi perekonomian indonesia masih belum stabil. Hal ini dikarenakan karena laju inflasi yang cukup tinggi dan berfluktuasi.
AQUA memiliki banyak pesaing. Bahwa saat ini ada begitu banyak perusahaan sejenis yang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan harga dan kualitas yang dihasilkan bervariasi. Dengan keadaan ini, perusahaan dituntut untuk dapat terus memiliki keunggulan bersaing, sehingga perusahaan akan tetap hidup dan bersaing secara sehat.
dalam pengolahan sumber air oleh AQUA sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Hal ini sangat berpengaruh bagi dunia usaha seperti yang dilakukan oleh AQUA. Air adalah salah satu sumber daya alam yang dalam pengolahannya mendapatkan ikut campur tangan pemerintah. Oelh karena itu, kapasitas produksi per detik yang dilakukan oleh kegiatan produksi AMDK harus dalam pengawasan pemerintah. Perusahaan AMDK tidak boleh mengeksploitasi air sesuka hatinya.

5. Strategi SO :
Meningkatkan kualitas sumber mata air dengan menggunakan teknologi yang tepat
Dengan karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi akan dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan produksi dan memenuhi pemintaan konsumen
Bergabung dengan group DANONE untuk penerapan teknologi pengemasan air terkini.
Melakukan penelitian secara aktif untuk menemukan formula dan teknik baru agar selalu menjadi pelopor AMDK

6. Strategi WO :
Dengan meningkatnya jumlah permintaan akibat pertumbuhan jumlah penduduk harus diantisipasi dengan pemenuhan kuota produksi agar tidak timbul produk palsu.
Hasi produksi dari AQUA harus menggunakan teknologi yang tepat untuk menentukan kebijakan harga.
Menggunakan media promosi untuk meningkatkan brand image dari AQUA untuk menigkatkan daya jual.

7. Strategi ST :
Dengan budaya perusahaan AQUA yang kokoh akan dapat mengunguli para pesaing.
Bergabung dengan DANONE membuat AQUA menjadi perusahaan yang lebih maju dan kuat.
Mempertahankan budaya perusahaan agar tidak terpengaruhi oleh situasi poitik.
Strategi WT :
Membuat saluran distribusi menjadi lebih efisien agar harga lebih mudah bersaing.
Menghilangkan kebijakan harga wholesaler untuk meningkatkan penjualan di saat ekonomi belum stabil.
Harus merubah system penarikan karyawan dan mengganti kebijakan-kebijakan yang dapat menghambat perusahaan
Strategi yang direkomendasikan

8. Strategi alternative
Menjaga sumber air dari kontaminasi bakteri dan virus.
Melakukan Kemajuan di bidang teknologi agar menjadi semakin lebih efektif dan efisien dalam proses proses produksi..
Melakukan program pembinaan yang teratur mengarahkan seluruh jajaran karyawannya untu meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan disiplin kerja yang tinggi untuk mendayagunakan kemampuan karyawan.

9. Rekomendasi strategi
Sistem produksi untuk produk AQUA diproses dengan teknologi tinggi dan penuh kontrol kualitas di setiap titiknya. Ruang produksi dan mesin-mesin senantiasa disanitasi secara rutin. AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line, in line system adalah sebuah sistem produksi yang berkesinambungan tanpa proses terputus mulai dari pemprosesan air hingga pemasangan tutup dan segel dengan seminimal mungkin sentuhan tangan manusia. Dengan kata lain, hasil sistem in line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi. Selain itu, tersedia laboratorium dengan peralatan terbaru di setiap pabrik yang akan mengkontrol kualitas produk yang dihasilkan. Dengan adanya pemprosesan yang berteknologi tinggi dan laboratorium dengan peralatan lengkap, air terbebas dari bakteri patogen penyebab penyakit.

MAKALAH TENTANG KEMISKINAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
    Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuatnya semakin terpuruk.
Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan, pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.
Sebagai masalah yang menjadi isu global disetiap negara berkembang, wacana kemiskinan dan pemberantasanya haruslah menjadi agenda wajib bagi para pemerintah pemimpin negara. Peran serta pekerja sosial dalam menagani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan, terlebih dalam memberikan masukan (input) dan melakukan perencanaan strategis tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.

B.Rumusan Masalah
    Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:
1.Apa pengertian kemiskinan?
2.Bagaimana cara mengukur kemiskinan?
3.Apa saja penyebab kemiskinan?
4.Bagaimana keadaan kemiskinan di Indonesia?
5.Apa saja jenis kesenjangan pembangunan di Indonesia?
6.Bagaimana cara kebijakan antikemiskinan?

C. Tujuan Pembahasan
     Tujuan makalah ini adalah:
1.Mengetahui pengertian kemiskinan.
2.Mengetahui kemiskinan absolut (dibawah gais kemiskinan).
3.Mengetahui penyebab kemiskinan.
4.Mengetahui jenis kesenjangan pembanguan di Indonesia.
5.Mengetahui kebijakan antikemiskinan.

D.Manfaat Penulisan
1.Dapat mengetahui definisi kemiskinaan
2.Dapat mengetahui penyebab kemiskinan
3.Dapat mengetahui dampak kemiskinan
4.Dapat mengetahui cara menaggulang kemiskinan
5.Mengetahui upaya dan program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan 


BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Dan Konsep Kemiskinan
    Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia
Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompoknya dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut
Tiga dimensi (aspek atau segi) kemiskinan yaitu:
Pertama, kemiskianan multidimensi artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskianan pun memiliki banyak aspek. Dilihat dari kebijakan umum kemiskinan meliputi aspek primer yang berupa miskin akan aset-aset, organisasi politik dan pengetahuan serta keterampilan, dan aspek yang sekunder berupa miskin jaringan social dan informasi.
Kedua, Aspek kemiskinan tadi saling berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek lainnya.
Ketiga, bahwa yang miskin adalah manusianya baik secara individual mupun kolektif. Kita sering mendengar perkataan kemiskinan pedesaan (rural proferty) dan sebagainya, namun ini bukan desa atau kota,  yang mengalami kemiskianan tetapi orang – orang atau penduduk atau juga manusianya yang menderita miskin jadi miskin adalah orang-orangnya penduduk atau manusianya

Adapun cirri-ciri kemiskinan pada umumnya adalah pada umumnya mereka tidak memiliki faktor produksi seperti tanah, modal ataupun keterampilan sehingga kemampuan untuk memperoleh pendapatan menjadi terbatas dan mereka tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri serta tingkat pendidikan yang rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan penghasilan. Keempat kebanyakan mereka tinggal di pedesaan. Kelima mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak didujung oleh keterampilan yang memadai.
Kemiskinan Absolut (di bawah garis kemiskinan )
Absolut adalah kemiskinan yang jatuh di bawah standar konsumsi minimum.
Kemiskinan relatif (Distribusi Pendapatan Nasional)
Pendapatan nasional.
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya
B.  Konsep Pendapatan Nasional
     Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Faktor penyebab kemiskinan
Penyebab kemiskinan sangat kompleks, sehingga perspektif dalam melihat berdasarkan persoalan real dalam masyarakat tersebut. Persoalan real dalam masyarakat biasanya karena adanya kecacatan individual dalam bentuk kondisi dari kelemahan biologis, psikologis, maupun kultural sehingga dapat menghalanginya untuk memperoleh peruntungan untuk dapat memajukan hidupnya. Kelompok yang masuk dalam golongan yang tidak beruntung, yaitu kemiskinan fisik yang lemah, kerentaan, keterisolasian dan ketidakberdayaan.
Pada umumnya di Negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
Tingginya tingkat korupsi di Indonesia.
Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia.
Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di Indonesia.
Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia.
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang diusebut tidak meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.
Tingakat pendidikan masyarakat yang rendah.
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai dehingga dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan dpat di tanggulangi
Kurangnya perhatian dari pemerintah atau tidak berjalanya suatu pemerintahan yang adil dan teratur.
Sumber daya manusia yang kurang memadai

Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
Politik ekonomi yang tidak sehat.
Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
- Rusaknya syarat-syarat perdagangan
- Beban hutang
- Kurangnya bantuan luar negeri, dan
- Perang
Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal
Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Kurangnya perhatian dari pemerintah
Masalah kemiskinan bisa dibilang menjadi maslah Negara yang semakin berkembang setiap tahunnya dan pemerintah sampai sekarang belum mampu mengatasi masalah tersebut. Kureangnya perhatian pemerintah akan maslah ini mungkin menjadi salah satu penyebnya.
 Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan yang cukup untuk memperoleh pendapatan.
Beberapa Indikator Kesenjangan Dan Kemiskinan
Indikator Kesenjangan
Ada sejumlah cara untuk mrngukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu the generalized entropy (GE), ukuran atkinson, dan koefisien gini.Yang paling sering dipakai adalah koefisien gini. Nilai koefisien gini berada pada selang 0 sampai dengan 1. Bila 0 : kemerataan sempurna (setiap orang mendapat porsi yang sama dari pendapatan) dan bila 1 : ketidakmerataan yang sempurna dalam pembagian pendapatan.0 Kurva Lorenz, Kumulatif presentase dari populasi, Yang mempunyai pendapatan Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari kurva lorenz. Semakin tinggi nilai rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva lorenz dari garis 45 derajat tersebut, semakin besar tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Ketimpangan dikatakan sangat tinggi apabila nilai koefisien gini berkisar antara 0,71-1,0. Ketimpangan tinggi dengan nilai koefisien gini 0,5-0,7. Ketimpangan sedang dengan nilai gini antara 0,36-0,49, dan ketimpangan dikatakan rendah dengan koefisien gini antara 0,2-0,35.Selain alat ukur diatas, cara pengukuran lainnya yang juga umum digunakan, terutama oleh Bank Dunia adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokkan menjadi tiga group : 40% penduduk dengan pendapatan rendah, 40% penduduk dengan pendapatan menengah, dan 20% penduduk dengan pendapatan tinggi dari jumlah penduduk. Selanjutnya, ketidakmerataan pendapatan diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah. Menurut kriteria Bank Dunia, tingkat ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan dinyatakan tinggi, apabila 40% penduduk dari kelompok berpendapatan rendah menerima lebih kecil dari 12% dari jumlah pendapatan. Tingkat ketidakmerataan sedang, apabila kelompok tersebut menerima 12% sampai 17% dari jumlah pendapatan. Sedangkan ketidakmerataan rendah, apabila kelompok tersebut menerima lebih besar dari 17% dari jumlah pendapatan.
Indikator Kemiskinan
Batas garis kemiskinan yang digunakan setiap negara ternyata berbeda-beda. Ini disebabkan karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan (BPS, 1994). Untuk kebutuhan minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa. Dengan kata lain, BPS menggunakan 2 macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) dan pendekatan Head Count Index. Pendekatan yang pertama merupakan pendekatan yang sering digunakan. Dalam metode BPS, kemiskinan dikonseptualisasikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sedangkan Head Count Index merupakan ukuran yang menggunakan kemiskinan absolut. Jumlah penduduk miskin adalah jumlah penduduk yang berada di bawah batas yang disebut garis kemiskinan, yang merupakan nilai rupiah dari kebutuhan minimum makanan dan non makanan. Dengan demikian, garis kemiskinan terdiri dari 2 komponen, yaitu garis kemiskinan makanan (food line) dan garis kemiskinan non makanan (non food line).
Untuk mengukur kemiskinan terdapat 3 indikator yang diperkenalkan oleh Foster dkk (1984) yang sering digunakan dalam banyak studi empiris. Pertama, the incidence of proverty : presentase dari populasi yang hidup di dalam keluarga dengan pengeluaran konsumsi perkapita dibawah garis kemiskinan, indeksnya sering disebut rasio H. Kedua, the dept of proverty yang menggambarkan dalamnya kemiskinan disuatu wilayah yang diukur dengan indeks jarak kemiskinan (IJK), atau dikenal dengan sebutan proverty gap index. Indeks ini mengestimasi jarak/perbedaan rata-rata pendapatan orang miskin dari garis kemiskinan sebagai suatu proporsi dari garis tersebut yang dapat dijelaskan dengan formula sebagai berikut :
Pa = (1 / n) ∑i [(z - yi) / z]a
Indeks Pa ini sensitif terhadap distribusi jika a >1. Bagian [(z - yi) / z] adalah perbedaan antara garis kemiskinan (z) dan tingkat pendapatan dari kelompok keluarga miskin (yi) dalam bentuk suatu presentase dari garis kemiskinan. Sedangkan bagian [(z - yi) / z]a adalah presentase eksponen dari besarnya pendapatan yang tekor, dan kalau dijumlahkan dari semua orang miskin dan dibagi dengan jumlah populasi (n) maka menghasilkan indeks Pa.
Ketiga, the severity of property yang diukur dengan indeks keparahan kemiskinan (IKK). Indeks ini pada prinsipnya sama seperti IJK. Namun, selain mengukur jarak yang memisahkan orang miskin dari garis kemiskinan, IKK juga mengukur ketimpangan di antara penduduk miskin atau penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks ini yang juga disebut Distributionally Sensitive Index dapat juga digunakan untuk mengetahui intensitas kemiskinan.
Distribusi pendapatan mengukur ketimpangan atau kemerataan pembagian hasil-hasil pembangunan yang diterima rakyat.
Ukuran distribusi pendapatan:
 Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif pendaptan nasional dikalangan lapisan penduduk. Kurva Lorenz ditunjukkan oleh garis diagonal dalam box.
Presentasi Jumlah Penduduk
Indeks Gini
Indeks Gini adalah suatu koefisien yang menunjukkan tingkat ketimpangan atau kemerataan distribusi pendapatan. Nilai koefisien gini (G) antara 0 dan 1 (0<g<1).< font="">
Rumus indeks gini:
          n
G = 1 - E (Xi+1 - Xi) (Yi + Yi+1)
          1
                   n
G = 1 - E fi (Yi + Yi+1)
          1
Keterangan:
G = Indeks gini
Fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas I
Xi = proporsi jumlah kumulatif rumah tangga dalam kelas I
Yi = proporsi jumlah kumulatif pendapatan dalam kelas I </g<1).<>
Kriteria Bank Dunia
Bank Dunia membagi penduduk dalam tiga kelas, yaitu 40% penduduk berpendapatan rendah, 40% penduduk berpendapatan menegah, dan 20% penduduk berpendapatan rendah menerima bagian pendapatan nasional.
Adapun kriteria, bila penduduk berpendapatan rendah:
Pentingnya pembahasan mengenai ketimpangan distribusi pendapatan, karena berkaitan dengan tingkat kemiskinan. Makin timpang distribusi pendapatan secara tidak langsung mencerminkan makin banyak penduduk miskin. Selain itu, aspek pemerataan pembangunan secara teoritis sering diperhadapkan dengan konsep efisiensi dan pertumbuhan.
Pemerintah sudah memulai sejak Pelita III untuk mengupayakan pemerataan pendapatan pembangunan dan hasil-hasilnya. hal ini tercermin pada kebijaksanaan delapan jalur pemerataan:
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
Pemerataan kesenpatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Pemerataan pembagian pendapatan.
Pemerataan kesempatan kerja.
Pemerataan kesempatan berusaha.
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khusuanya bagi generasi muda dan wanita.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilanDalam konteks pemerataan pembagian pendapatan dapat dilihat dari aspek:
1. Antarlapisan masyarakat
2. Antardaerah (desa-kota)
3. Antarwilayah (Propinsi/Kabupaten)
 kebijakan anti kemiskinan
Kebijakan anti kemiskinan dan distribusi pendapatan mulai muncul sebagai salah satu kebijakan yang sangat penting dari lembaga-lembaga dunia, seperti Bank Dunia,  Tahun 1990, Bank Dunia lewat laporannya World Developent Report on Proverty mendeklarasikan bahwa suatu peperangan yang berhasil melawan kemiskinan perlu dilakukan secara serentak pada tiga front : (i) pertumbuhan ekonomi yang luas dan padat karya yang menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan bagi kelompok miskin, (ii) pengembangan SDM (pendidikan, kesehatan, dan gizi), yang memberi mereka kemampuan yang lebih baik untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh pertumbuhan ekonomi, (iii) membuat suatu jaringan pengaman sosial untuk mereka yang diantara penduduk miskin yang sama sekali tidak mamu untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan perkembangan SDM akibat ketidakmampuan fisik dan mental, bencana alam, konflik sosial, dan terisolasi secara fisik

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 2030 kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.
Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.


DAFTAR PUSTAKA

Suharto, Eko Ph.D.( 2009), “ Kemiskinan & Perlindungan Sosial di Indonesia, Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan”,: Bandung

Edi Suharto. Phd. Konsep Kemiskinan dan Strategi Penanggulangannya.