Selasa, 03 Desember 2019

Contoh kata pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnyalah, Sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Marketing Mix (Product, Price, Place, Promotion) terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam proses penelitian dan penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga Skripsi dapat terselesaika.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan baik penulisan maupun penyajian. Untuk saran dan kritik yang bersifat membangun semoga berguna bagi penelitian selanjutnya. Semoga Skripsi ini menjadi awal perjalanan hidup yang baik bagi penulis. Amin Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.

                                                            Makassar, Juni 2015

Minggu, 01 Desember 2019

Manfaat Beras Merah

MANFAAT BERAS MERAH

Adapun manfaat dari beras merah bagi kesehatan yaitu :
1.) Dapat menurunkan kolestrol
2.) Menaikkan tronbosit
3.) Meningkatkan fungsi jantung

Cara Penyajian Beras Merah :
1.) Siapkan 1 gelas Air panas
2.) Tuangkan 1 sendok teh beras merah              kedalam air panas
3.) Kemudian Aduk hingga rata sampai               warna kemerahan

Untuk video tutorial cara penyajian beras merah,kunjungi Link di bawa ini 👇👇

https://youtu.be/llOutLm_5Bs

Kamis, 14 November 2019

Surat pengalaman kerja BRI


        Contoh surat pengalaman kerja BRI



Senin, 10 Juni 2019

Pengaruh cahaya matahari bagi kehidupan


MAKALAH

Pengaruh Cahaya Matahari
Bagi Kehidupan Manusia

OLEH
                                                                      Nama : Jumaidi
                                                                      Kelas : M2c
                                                                      Nim : 12.601.118

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2013/2014



KATA PENGANTAR

      Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ilmu  alamiah dasar. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada  dosen yaitu “Zainal Abidin” yang telah membimbing saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun Karya Tulis Ilmiah ini. 
Karya ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PENGARUH CAHAYA MATAHARI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”, yang saya sajikan berdasarkan materi yang kami dapatkan. Makalah  ini di susun dengan berbagai rintangan. baik itu yang datang dari diri saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya karya ilmiah  ini dapat  terselesaikan.
  Semoga karya ilmiah saya dapat bermanfaat buat rekan-rekan sekalian, khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca karya tulis saya ini, Dan  Mudah -mudahan Juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki  kelebihan dan  kekurangan. Saya mohon untuk saran dan  kritiknya.
Terima kasih. 

                                                                                                                         Makassar,07-05-2013
       

                                                                                                                                      Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANATAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Manfaat Cahaya Matahari
B. Dampak Negatif Cahaya Matahari
C. Proses Terjadinya Global Warning
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya  matahari merupakan sumber kehidupan karena dapat memberikan  pertumbuhan dan tenaga bagi semua mahluk hidup, terutama bagi manusia.Kerena pengetahuan manusia mengenai cahaya matahari ini kurang, Ibarat mata uang, sinar matahari memiliki dua sisi yang tak dapat dipisahkan, ada yang bermanaat adapula yang berdampak negatif  bagi manusia.manfaat cahaya matahari bagi manusia yaitu : Sinar matahari menghasilkan Vitamin D, Sinar matahari mengurangi kolesterol darah, Sinar matahari mengurangi gula darah dan banyak manfaat lainya. cahaya matahari dapat berdampak buruk bagi kita. Untuk itu kita perlu berhati-hati,jika terlalu lama terpapar matahari akan menyebabkan kerusakan pada lapisan elastin,dan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global merupakan proses pemanasan pada bagian atmosfer karena untuk menghangatkan tumbuhan dari suhu yang dingin, sehingga tumbuhan dapat bertahan pada musim dingin. Cahaya matahari yang masuk ke bumi akan ditahan oleh lapisan ozon agar sinar yang masuk ke dalam bumi adalah sinar yang tidak membahayakan bagi makhluk hidup dan lapisan ozon akan mempertahankan suhu bumi agar tetap stabil. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi kemudian berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Akan tetapi tidak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar karena dihadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Peristiwa alam ini dikenal dengan efek rumah kaca.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan manfaat cahaya matahari bagi kehidupan manusia?
2. Jelaskan dampak negatif cahaya matahri bagi kehidupan manusia?
3. Bagaimana proses terjadinya global warning yang disebabkan oleh cahaya matahari?
C. Tujuan Penulisan 
1. Untuk mengetahui manfaat cahaya matahari bagi kehidupan manusia 
2. Untuk mengetahui dampak negatif cahaya matahari bagi kehidupan manusia 
3. Untuk mengetahui proses terjadinya global warning


BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat diperlukan bagi kehidupan manusia, namun dibalik banyaknya manfaat yang kita dapatkan dari sinar matahari, terdapat beberapa bahaya yang harus kita waspadai.Efek negatif pada kesehatan tersebut baru kita dapatkan jika terpapar sinar matahari dalam rentang waktu lama dan konsisten. Oleh sebab itu melindungi kulit dari bahaya sinar matahari merupakan hal yang harus dilakukan.cahaya matahri  berguna untuk kelangsungan kehidupan makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) di bumi ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Berikut manfaat dari sinar matahari :
1. Sinar matahari menghasilkan Vitamin D
Kita tahu bahwa bila tubuh kekurangan vitamin D, akan meningkatkan resiko patah tulang, kekakuan otot dan masalah sistem kekebalan. Dengan sinar matahari yang cukup, permasalahan tersebut dapat dicegah Sejumlah besar simpanan kolesterol terdapat dibawah kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, ia mengubah simpanan kolesterol ini menjadi Vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh ke sinar matahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D (manusia membutuhkan 400 unit per hari menurut RDA USA ).

2. Sinar matahari mengurangi kolesterol darah 
Dengan mengubah kolesterol dibawah kulit menjadi vitamin D menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehinga kolesterol darah berkurang.
3. mengurangi gula darah 
ahaya matahari membagikan insulin yang memberikan kemudahan menyerap glukosa masuk kedalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) yang tersimpan dalam hati dan otot sehingga menurunkan gula darah.
4. penawar infeksi dan pembunuh bakteri 
Sinar matahari sanggup membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Itu berguna untuk perawatan TBC , Erisipelas, keracunan darah, peritonitas, pnemonia, mumps, asma saluran pernafasan bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dapat dibinasakan oleh sinar ultraviolet. Infeksi jamur termasuk kandida bereaksi terhadap sinar matahari, bakteri diudara dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar ultraviolet.
5. meningkatkan kebugaran pernafasan
Sinar matahari meningkatkan kapabilitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Ini berarti banyak oksigen tersedia untuk dibawa ke otot-otot sewaktu gerak badan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.
6. Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang 
Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena sinar matahari bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakitis dan osteomalacia ( pembentukan tulang tidak normal).
7. Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan 
Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertamba. Pengaruh ini sampai tiga minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pemaparan dengan sinar matahari (ultraviolet) satu atau dua kali setiap minggu mengurangi flu 30-40 persen.
Selain manfaat sinar matahari yang  di jelaskan di atas,masih ada manfaat lainya yang sering kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. Sinar matahari dapat membunuh mikroba. Itulah sebabnya kita harus menjemur karpet atau kasur yg susah untuk dicuci. Paparan sinar matahari membuat kulit tampak cerah dan meningkatkan elastisitas. Sinar matahari terbukti dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
2. Sinar matahari meningkatkan suasana hati dan mood. Sinar matahari juga membantu dalam kasus depresi kronis dan akut dengan cara merangsang sintesis endorfin. Itulah sebabnya kita merasa takut dalam suasana gelap.
3. Kulit mensintesa vitamin D dengan bantuan sinar matahari, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam usus yg membuat tulang menjadi kuat. Sinar matahari mencegah rachitis pada anak2 dan osteoporosis pada lanjut usia
4. Dengan vitamin D dan beberapa senyawa lainnya yg dapat menghambat pengembangan sel kanker, paparan sinar matahari yg teratur dan terkontrol dapat melawan penyakit kanker usus, payudara, lukemia.
5. Paparan sinar matahari memperkuat sistem kardiovaskuler, meningkatkan sirkulasi darah, denyut nadi, tekanan arteri dan menormalkan kadar kolesterol
6. Sinar matahari menigkatkan fungsi hati, yg efektif dalam mengobati penyakit kuning.
7. Membantu kerja ginjal, saat matahari panas tubuh mengeluarkan air melalui keringat.
8. Matahari juga membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan tingkat metabolik melalui stimulasi tiroid.
9. Sinar matahari juga menolong meringankan radang sendi dalam kasus arthritis.
10. Sinar matahari mengurangi insomnia, paparan sinar matahari meningkatkan produksi hormon melatonin di malam hari, hormon ini membantu kita tidur lelap.
Betapapun sinar matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan, ada juga hal-hal yang bisa merugikan kita jika tidak berhati-hati. Seorang ilmuwan dalam percobaan menutup setengah piring batu dengan bakteri yang tumbuh di situ. Setengah lainnya disinari matahari secara langsung. Bagian yang tertutup penuh dengan bakteri, tetapi tidak ada bakteri yang tumbuh di bagian yang terkena sinar matahari. Bakteri binasa di bagian yang terkena sinar matahari secara langsung.Jika ingin rumah Anda sehat, maka bukalah seluruh pintu dan jendela di pagi hari, terutama yang menghadap sinar matahari. Hal ini dimaksudkan agar matahari bisa masuk menerobos ke dalam rumah. Sinar matahari dalam waktu tertentu akan membunuh bakteri yang ada di jendela, lantai, dinding dan sebagian isi rumah, sehingga rumah menjadi lebih sehat dibanding apabila keadaan rumah tertutup.Kebutuhan akan sinar matahari dalam kehidupan kita menjadi kian terasa manakala musim hujan tiba. Apalagi bagi mereka yang punya anak bayi, praktis sinar matahari sangat diperlukan bukan sekedar untuk pengeringan saja, tetapi sekaligus membunuh bakteri-bakteri yang dapat tumbuh ketika matahari sedang tertutup sinarnya. Tak heran jika penduduk di belahan dunia lain sana selalu mencari kehangatan sinar matahari bahkan sampai ke negeri yang beriklim tropis cuma untuk berjemur.Sinar matahari pada dasarnya mampu membunuh jamur dan bakteri yang mungkin ada pada kulit kita. Dalam hal ini sinar matahari adalah obat alami yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sinar matahari juga yang menyebabkan sel darah putih yang disebut phagosit lebih aktif. Sel inilah yang menyerang bakteri penyakit di dalam tubuh kita sehingga kita tetap sehat.Ketika sinar matahari menerpa kulit, kulit mengirim zat yang diperlukan darah, sehingga otot mempunyai tenaga baru. Otot menjadi lebih bergairah dan dapat bekerja lebih baik. Sistem syaraf mendapat tenaga dari matahari sehingga kita bergairah untuk bergerak. Ini juga penyebab mengapa kita suka bergerak sewaktu mengadakan liburan dan berada di bawah matahari. Kita ingin berolahraga, bersenam atau berenang. Kita ingin bergerak karena matahari membangunkan sistem syaraf kita.Matahari juga membuat tubuh kita menghasilkan vitamin D. Vitamin D disebut juga sebagai vitamin sinar matahari. Itulah sebabnya kita dapat menyatakan bahwa apabila kita berada di bawah sinar matahari seolah-olah kita meminum obat sekali tiap lima menit. Manfaat matahari bagi kesehatan manusia sungguh sangat banyak.Tetapi obat itu bukan berarti tidak berbahaya. Kita juga harus hati-hati dengan sinar matahari, seperti juga kita harus hati-hati terhadap obat-obat lainnya. Berjemur di bawah sinar matahari akan menaikkan tekanan darah sehingga kegiatan ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit jantung maupun jenis penyakit paru-paru.Untuk tujuan kesehatan, seseorang boleh berjemur di bawah sinar matahari dalam batas-batas tertentu. Berjemur misalnya cukup lima menit saja awalnya. Hari berikutnya sepuluh menit dan demikian seterusnya. Kita bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai durasi yang tepat untuk kegiatan berjemur. Beruntunglah kita tinggal di Indonesia yang kaya sinar matahari sepanjang tahun sehingga kita bisa secara maksimal memanfaatkan cahaya matahari untuk kesehatan manusia. Tanaman memerlukan cahaya Matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya Matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah.

B. Dampak Negatif Cahaya Matahari 
Tanpa disadari, sinar matahari dapat berdampak buruk bagi kita. Untuk itu kita perlu berhati-hati,jika terlalu lama terpapar matahari akan menyebabkan :
1. Kanker kulit
Penyakit ini menjadi ancaman yang serius bagi anda yang beraktifitas di bawah sinar matahari dalam kurun waktu lama. Sinar matahari mengandung radiasi UVA, UVC dan UVB yang sangat berbahaya.Efek yang pertama dirasakan adalah perubahan yang terjadi pada warna kulit seperti dari putih atau kuning menjadi lebih gelap. Selain perubahan pada warna, efek awal dari sinar matahari dapat berbentuk seperti terbakar, pembengkakan dan pengelupasan pada kulit.Dalam tahap selanjutnya, luka dan kelainan pada kulit tersebut berkembang menjadi kanker kulit. Ini tentu sangat berbahaya dan perlu mendapatkan penanganan khusus.Jika anda memilih untuk menggunakan krim tabir surya maka pastikan bahwa produk tersebut dapat melindungi anda dari radiasi UVA, UVC dan UVB yang terdapat pada sinar matahari.
2. Sinar matahari mempercepat proses penuaan
Bertambahnya penggunaan minyak sayur olahan dalam masakan menyebabkan bertambahnya kehadiran radikal bebas pada kulit (Z.R Kime dalam “Sunlight Could Save your Live). Radikal bebas ini adalah bagian dari molekul dengan kecenderungan menyebabkan kerusakan jaringan lapisan kulit paling luar. Inilah penyebab utama penuaan atau keriput pada kulit.Paparan sinar matahari secara konsisten dalam waktu lama dapat membawa perubahan pada kulit baik kelembutan, kelembaban hingga kelenturannya.Hasil study menunjukkan bahwa tercatat hampir 80% tanda penuaan dini yang dialami manusia disebabkan oleh sinar matahari.Radiasi UAV menjadi pemicu utama terjadinya kerusakan pada struktur kolagen yang pada ahirnya menyebabkan munculnya keriput dan kehilangan kemampuan untuk memperbaiki jaringan kulit yang rusak.
3. Kulit menjadi berkerut
Kulit yang berkerut merupakan salah satu efek akibat terdedah sinar matahari yang berlebih. Kerutan ini disebabkan karena kolagen yang ada dalam lapisan kulit mengalami kerusakan. Ketika kolagen rusak, kulit menjadi kasar dan kelembaban juga hilang  sehingga terbentuk kerutan. Munculnya kerutan merupakan salah satu proses penuaan dini yang sangat di takuti manusia.
4. Kulit terbakar
Sinar ultraviolet pad amatahri adalah yang menyebabkan kulit terbakar. Sinar ultraviolet dapat menembus kulit dan mematikan sel kulit yang hidup. Pada sel kuliy yang mati aliran darah terhambat sehingga akan menyebabkan munculnya benjolan-benjolan berwarna merah yang mengerikan. Jika tidak segera ditangani, kerusakan sulit seperti ini akan menyebabkan cacat permanen padan kulit seperti munculnya flek-flek hitam.
5. Komedo
Komedo yang sering menganggu kehalusan dan kindahan kulit wajah, teryata dapat timbul karena disebabkan oleh paparan sinar matari berlebih.
6. Kulit menjadi kasar
Terlalu lama di bawah sinar matahari dapat membuat kuit menjadi kasar. Kulit kasar juga merupakan salah satu akibat dari kerusakan kolagen kulit. 
7. Flek hitam
Flek hitam muncul karena adanya paparan matahari dalam jangka waktu lama dan konsisten. Gangguan pada kulit ini biasanya ditemukan pada daerah-daerah seperti wajah, kulit tangan dan bagian tubuh terbuka lainnya
8. Kerusakan pada kornea mata
Terpapar sinar matahari dalam waktu lama dan berkepanjangan dapat menimbulkan kerusakan pada kornea mata dan ahirnya menyebabkan katarak pada seseorang.Radiasi yang paling berbahaya untuk mata adalah sinar matahari yang ada pada jam 10 pagi sampai 2 siang.Jika dalam rentang waktu tersebut anda harus berada di luar ruangan maka pastikan bahwa kulit dan rambut terlindungi dari paparan matahari. Oleskan cream tabir surya yang benar-benar dapat melindungi anda dari paparan radiasi UVA, UVC dan UVB.Untuk mencegah kerusakan pada kulit yang ditimbulkan oleh bahaya sinar matahari, anda bisa melakukian beberapa perwatan di bawah ini:
a. Gunakan pelembab yang mengandung ekstraks lidah buaya tiga kali sehari
b. Gunakan syal atau kain jenis lainnya untuk melindungi kulit wajah anda dari sinar matahari
c. Gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari kerusakan kornea yang diakibatkan oleh paparan matahari
d. Gunakan payung untuk melindungi bagian rambut anda
Meskipun berbahaya, namun kita tidak dapat sepenuhnya menghindari sinar matahari. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia sangat membutuhkan matahari.
C. Proses terjadinya global warning
Pemanasan Global terjadi diawali dari meningkatnya Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Gas Rumah Kaca terdiri dari gas karbondioksida (CO2), metan (CH4), Nitrogen Oksida (NO), Ozon (03) dan gas buatan manusia seperti chloro-fluoro carbon (CFC) (Mukono, 2003). Gas-gas rumah kaca yang paling penting menangkap panas di dalam atmosfer adalah uap air dan karbondioksida (Foley, 1993). Keberadaan gas rumah kaca inilah yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global.Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Enam jenis gas yang digolongkan sebagai gas rumah kaca, antara lain:
a. Karbondioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam).
b. Metana (CH4) berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan sampah, proses industri, dan eksplorasi bahan bakar fosil.
c. Nitrous Oksida (N2O) yang berasal dari kegiatan pertanian atau pemupukan, transporasi, dan proses industri.
d. Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam, pelarut, dan pemadam kebakaran.
e. Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.
f. Sulfurheksafluorida (SF6) berasal dari proses industri.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global akan menimbulkan dampak negatif, antara lain mencairnya lapisan es terutama di kutub utara dan selatan yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Akibatnya, volume lautan meningkat dan permukaannya naik sekitar 9-100 sentimeter sehingga akan menyebabkan tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.Perubahan iklim juga akan menyebabkan pergeseran musim. Musim kemarau akan berlangsung lama dan dapat menyebabkan kekeringan, sehingga kebakaran hutan meningkat. Kebakaran hutan akan menyebabkan gas CO yang berbahaya bagi manusia banyak terbentuk dan ikut masuk dalam saluran pernapasan manusia ketika sedang bernapas. Penumpukan gas CO dalam saluran pernapasan akan menyebabkan sesak nafas, sehingga mengganggu kesehatan. Pergeseran musim menyebabkan musim hujan datang lebih cepat dengan kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor. Banjir merupakan luapan air yang melanda suatu daerah tertentu. Luapan air tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, karena di dalamnya terdapat mikroorganisme penyebab penyakit, sehingga dapat menurunkan kualitas air dan terjadinya krisis persediaan makanan. Penurunan kualitas air dan krisis persediaan makanan menyebabkan timbulnya penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan diare.Perubahan iklim dapat kita antisipasi salah satunya dengan adaptasi (penyesuaian) terhadap perubahan iklim yang bertujuan untuk meminimalisasi dampak yang telah terjadi, mengantisipasi resiko, sekaligus mengurangi biaya yang harus dikeluarkan akibat perubahan iklim. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk beradaptasi antara lain:
a. Memahami kondisi cuaca dan pergerakan angin sebelum beraktivitas.
b. Penyesuaian pola tanam yang mengikuti peruahan musim.
c. Tidak menggali tanah yang miring di lereng bukit atau gunung untuk mencegah longsor.
d. Bagi yang bertempat tinggal di dekat pantai, agar mewaspadai pasang air laut.
e. Membudayakan hidup bersih dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya unuk mencegah banjir karena tersumbatnya aliran air.
f. Membuat bak atau kolam untuk menampung hujan dan membuat sumur resapan.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca sehingga dapat memperlambat laju pemanasan global adalah:
a. Membudayakan gemar menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup sebagai pagar rumah.
b. Penebangan pohon harus diikuti dengan penanaman kembali bibit pohon yang sama dalam jumlah lebih banyak.
c. Hindari membakar sampah.
d. Jangan membuka lahan dengan membakar.
e. Hemat energi.
f. Usahakan menggunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan.
g. Rawat mesin kendaraan secara berkala agar emisi gas buang kendaraan baik.
h. Bagi industri, selalu memantau emisi gas buang limbahnya.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi dari makalah dia atas,penulis dapat menarik beberapa kesimpulan :
1. Cahaya matahari sangat diperlukan bagi kehidupan manusia, namun dibalik banyaknya manfaat yang kita dapatkan dari sinar matahari, terdapat beberapa bahaya yang harus kita waspadai
2. Pergeseran musim menyebabkan musim hujan datang lebih cepat dengan kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor
B. Saran 
Berdasarkan pada permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu pengaruh cahaya matahari bagi kehidupan manusia, maka dari itu penulis memberikan saran yaitu Untuk meningkatkan pengetahuan dampak dan manfaat cahaya matahari sebaiknya perbanayklah membaca buku tentang maatahari. 





DAFTAR PUSTAKA

BaktiRamelan, R 1996. Oseonografi


Minggu, 09 Juni 2019

Kamis, 03 Januari 2019

CONTOH SKRIPSI " PENGARUH MARKETING MIX "





Jangan lupa yah buka link diatas kemudian klik "SUBSCRIBE" ⇪⇪




PENGARUH MARKETING MIX (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION) TERHADAP PENINGKATAN HUNIAN KAMAR PADA HOTEL SINJAI DI KABUPATEN SINJAI

JUMAIDI
12.601.118









SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah satu Syarat
Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERITAS  INDONESIA TIMUR
MANAJEMEN
2015


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnyalah, Sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Marketing Mix (Product, Price, Place, Promotion) terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam proses penelitian dan penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga Skripsi dapat terselesaika.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan baik penulisan maupun penyajian. Untuk saran dan kritik yang bersifat membangun semoga berguna bagi penelitian selanjutnya. Semoga Skripsi ini menjadi awal perjalanan hidup yang baik bagi penulis. Amin Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.

                                                            Makassar,          Juni 2015



Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................................        
B.     Rumusan Masalah..............................................................................        
C.     Tujuan Penelitian...............................................................................        
D.    Manfaat Penelitian.............................................................................        
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Manajemen.......................................................................        
B.     Pengertian Pemasaran........................................................................        
C.     Pemasaran Jasa...................................................................................        
D.    Marketing Mix...................................................................................        
E.     Definisi Harga (Price)........................................................................        
F.      Kepuasan Pelanggan..........................................................................        
G.    Penjualan............................................................................................        
H.    Pengertian Hotel................................................................................        
I.       Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan
J.       Kerangka Pikir...................................................................................        
K.    Hipotesis............................................................................................        
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A.    Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................        
B.     Metode Pengumpulan Data...............................................................        
C.     Populasi dan Sampel..........................................................................        
D.    Jenis dan Sumber Data......................................................................        
E.     Teknik Analisis Data..........................................................................        
F.      Definisi Operasional..........................................................................        
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Perusahaan............................................................        
B.     Uraian Tugas......................................................................................        
C.     Personalia...........................................................................................        
D.    Jenis Shift Jam Kerja.........................................................................        
E.     Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................        
BAB V. HASIL PENELITIAN
A.    Perkembangan Tingkat Hunian Kamar Hotel Sinjai..........................        
B.     Karakteristik Responden...................................................................        
C.     Deskripsi Variabel Penelitian.............................................................        
D.    Hasil Penelitian..................................................................................        
BAB VI. KEIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN.................................................................................        
B.     SARAN ............................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemasaran yang merupakan ujung tombak perusahaan, maka salah satu tujuan akhir dari perusahaan adalah menciptakan penjualan yang kontuinitas, yang dapat menjamin kelangsungan perusahaan itu sendiri maka diperlukan strategi pemasaran yang tangguh untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Hal ini sangat perlu, mengingat banyaknya perusahaan sejenis yang bermunculan, sehingga akan berimplikasi langsung terhadap persaingan yang semakin ketat. Sejalan dengan hal ini tersebut diatas, perlu adanya pemecahan terhadap masalah-masalah dalam pemasaran suatu  produk, seperti: menentukan, menciptakan dan mendesain “sesewatu” untuk dijadikan suatu produk, penentuan harga jual produk, proses pendistribusian, pelayanan kekonsumen serta promosi yang efektif dan efesien dalam meningkatkan penjualan suatu produk.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan pesaingnya agar memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Menghadapi kenyataan tersebut maka pihak perusahaan harus mampu memberikan perusahaan kepada pelanggan yang merupakan tujuan utama perusahaan yang memberlakukan konsep pemasaran. Pelanggan yang puas inilah yang nantinya bakal melakukan pembelian produk secara berulang-ulang sehingga perusahaan akan mendapat keuntungan yang dapat digunakan untuk pembiayaan operasional agar dapat tumbuh dan berkembang
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaanya, keunggulanya, dimana produk diperoleh dan berapa lamanya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
a.       Memperkenalkan produk atau jasa serta mulutnya pada masyarakat.
b.      Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakaat serta cara penggunaanya.
c.       Memperkenalkan barang atau jasa baru.
Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakn promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran  yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan.
Melihat pentingnya strategi pemasaran terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan, maka penjualan tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik tersebut dalam penulisan karya ilmiah dengan mengambil objek utama pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai. Keberadaan lembaga ini sebagai organisasi bisnis dibidang jasa pemberitaan memiliki produk dalam bentuk jasa yang unik yaitu berita atau informasi. Penulis memilihnya karena alasan adanya sesuatu yang menarik karena yang sering diteliti adalah perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang dapat langsung dinikmati secara fisik produknya.
B.     RumusanMasalah
1.      Apakah Produk (X1) berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai?
2.      Apakah Harga ( X2 ) berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai?
3.      Apakah Lokasi ( X3 ) berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai?
4.      Apakah Promosi ( X4) berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai?
5.      Faktor mana yang paling dominan berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai Di Kabupaten Sinjai?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang terdiri dari: produk, harga, lokasi, promosi berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai
2.      Untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai.
D.    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai terkait dengan strategi pemasaran produk yang di hasilkannya.
2.       memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu manajemen pemasaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari secara komprensif tentang bagaimana mengarahkan dan mengelola orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Griffin dalam Fahmi (2001:2) manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk mencapai tujuan organisasi dengan acara yang efektif dan efisien.
Menurut Terry dan Rue dalam Fahmi (2001:2) manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan atau kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut Stoner dalam Fahmi (2001:2) manajemen adalah proses perencanaan  pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5
 
 Manajemen sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan, terkhususnya dalam hal ini pemasaran. Manajemen pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Assauri (2010:12) manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.

B.       Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran secara umum dapat dikelompokkan atas pemasaran produk dan pemasaran jasa. Pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Pengertian tersebut kemudian mengalami perkembangan seiring pesatnya perubahan dan karakteristik pasar yang terjadi dalam lingkungan ekonomi, teknologi, jenis produk, ruang, waktu, media dan sistem yang dipakai.
Pasar ditinjau dari geografisnya merupakan pasar lokal, daerah, antar daerah maupun pasar internasional. Klasifikasi pasar juga dapat dibedakan atas pasar tradisional dan pasar modern.untuk jenis pasar tertentu pembagian dilakukan berdasarkan pasar primer dan pasar sekunder. Pelaku pasar sendiri dapat melibatkan individu atau kelompok tertentu yang akhirnya membentuk suatu komunitas yang mempunyai kepentingan sama dan saling membutuhkan yang pada akhirnya dapat melakukan transaksi.
Kolter (1997) mengemukakan bahwa pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
Lebih lanjut, Kolter (1997) mengemukakan bahwa pasar sebagai proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sementara itu, Fride dan Farrel (2005) mengemukakan bahwa pemasaran terdiri dari kegiatan-kegiatan para individu dan organisasi yang dilakukan untuk memudahkan atau mendukung hubungan pertukaran yang memuaskan sebuah lingkungan yang dinamis melalui penciptaan nilai.
Demikian pula Stanton dalam Mursid (2011) menyatakan bahwa pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, untuk uang belanja dan kemauan untuk membelanjakan.
Dari beberapa pengertian yang di kemukakan tersebut, maka dapat digaris bawahi bahwa kegiatan pemasaran merupakan usaha yang dilakukan oleh orang atau kelompok untuk melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak dengan cara penukaran terhadap sesuatu melalui cara, tempat, sistem, aturan, waktu, serta alat tukar tertentu. Aktivitas semacam ini berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang menunjang aktivitas yang ada sehingga dapat menembus batas ruang dan waktu.


C.  Pemasaran jasa
Jasa adalah suatu produk yang tidak nyata (intagbible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa (produsen) dan penerima jasa (customer) melalui suatu atau aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner dalam bukunya service Marketing, memberi batasan tentang service sebagai berikut:
Jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasa dikomsumsi pada saat yang sama dengan waktu memproduksi sambil memberikan nilai tambah (seperti kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan. Sedangakan Prof. Philip Kotler memberi batasan tentang service sebagai berikut:
“Pelayanan (service) adalah suatu aktivitas yang memberikan manfaat dan di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam bentuk tidak nyata (intangible) dan tidak menimbulkan pemindahan kepemilikan, seperti halnya terjadi produk manufaktur.”
Menurut Stanton (1993: 7) pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup marketing yang mencakup, menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen, merencanakan, dan mengembangkan sebuah produk/jasa yang akan memenuhi kegiatan tersebut. Memusatkan cara terbaik untuk menentukan harga, mempermosikannya dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa yang baik kepada konsumen pada saat ini maupun yang akan datang.
Pemasaran jasa, sebenarnya agak berbeda dengan pemasaran barang-barang manufaktur. Perbedaan itu dikarenakan sifat dan karakteristik produk jasa tersebut yang memuat bermacam-macam kegiatan yang dilaksanakn dalam berbagai situasi dan kondisi. Walau ada ada perbedaan prinsip-prinsip pemasaran yang umum tetap menjadi dasar dalam praktek pemasaran jasa. Oleh karena itu apa yang berlaku pada pemasaran barang juga berlaku pada pemasaran jasa.
Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menurut kinerja yang sempurna dari setiap proses yang dijalankan perusahaan. Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai bagian yang terpisah dari organisasi yang hanya berperan sebagai proses penjualan suatu produk. Perkembangan konsep pemasaran sendiri tidak terlepas dari fungsi-fungsi organisasi yang lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective marketing) dapat membahayakan bisnis karena dapat berakibat pada konsumen yang tidak puas. Pemasaran yang efektif (ineffective marketing) justru berakibat sebaliknya yaitu menciptakan nilai atau utilitas.
Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti pemikiran pemasaran modern. Tujuan kegiatan pemasaran adalah menarik pelanggan baik dengan menjanjikan nilai yang tepat dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memenuhi harapannya sehingga dapat menciptakan tingkat kepuasan.
Menurut Yazid (1999), pemasaran jasa adalah perencanaan yang bergerak dari fokus pada transaksi terjadi hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2011), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Umar (2002), pemasaran jasa adalah pemasaran yang intangible dan immaterial dan dilakukan pada saat konsumen berhadapan dengan produsen.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen terhadap konsumen dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba sebelum beli atau di konsumsi.
Bauran jasa merupakan pengembangan pembauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) produk hanya mencakup 4P, yaitu: (produk, Price, Place, dan Promotion). Sedangkan untuk jasa 4P tersebut masih kurang mencukupi, sehingga para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur, yaitu People, Process, dan costumer service. Menurut Lupiyoadi (2001) bahwa elemen Marketing Mix jasa terdiri dari tujuh hal yaitu: Product (jasa seperti apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen), Price (sebagai strategi penentuan harga), Place (sebagai sistem penghantaran/penyampaian yang akan diterapkan), Promotion (bagaimana promosi yang dilakukan), People (bagaimana proses dalam operasi jasa), Costumer Service (bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen).
Pemasaran produk dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu produk berwujud, jasa dan gagasan dengan melihat tingkat-tingkat kebutuhan, harapan, nilai serta variasi layanan produk yang dijual, pemasaran suatu produk akan cenderung saling melengkapi untuk jenis produk berwujud atau produk murni dengan jasa dan gagasan. Sedangkan pemasaran jasa menurut Kotler (1997) adalah tiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk terwujud.
Pemasaran jasa saat ini banyak dipengaruhi oleh inovasi yang diberikan oleh konsumen baik pada produk, kemasan jasa, penyampaian kekonsumen maupun sentuhan akhir dari manusia sebagai pelakunya. Beberapa hal penting tentang pemasaran jasa adalah:
1.      Ciri Atau Karakteristik Pemasaran Jasa
Perbedaan produk barang dengan jasa tercermin dari ciri-ciri atau karakteristik produk yang bersangkutan. Adapun karakteristik jasa memiliki bentuk sebagai berikut:
a.       Tidak Berwujud
Jasa tidak berwujud merupakan suatu hal yang tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia sebelum dibeli, artinya produk ini tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, atau dicium sebelum dibeli. Dan segi ini pengelolah jasa harus pandai untuk mendeskripsikan produk dengan atribut, keunggulan, manfaat bagi pelanggan apabila memakai jasa mereka. Pemasaran jasa tidak dapat di simpan, sulit dipatenkan, sulit digambarkan dalam wujud tertentu dan penentuan harga menjadi relatif sulit.
b.      Tidak Terpisahkan
Produk jasa tidak dapat dipisahkan dengan proses dan banyak dilakukan penjualan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses kontak petugas terhadap pelanggan dalam pelayanan jasa terjadi lebih intensif dibidang penjualan produk manufaktur.
c.       Bervariasi
Variasi layanan mempunyai bentuk standar sehingga bentuk layanan menjadi berbeda antara satu layanan dengan layanan jasa lainnya. Kepuasan pelanggan banyak tergantung dari layanan petugas yang melakukan kontak langsung maupun tidak langsung dengan pelanggan.
d.      mudah Lenyap
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, maka jasa tidak dapat disimpan dengan Lihat ini apabila terjadi fluktuasi terhadap permintaan jasa maka pengelola jasa sulit mengadakan penyesuaian.
2.      Strategi Deferensiasi Layanan
Penyelenggaraan pemasaran jasa maupun produk dapat menerapkan berbagai macam strategi yang tidak terpaku pada strategi yang telah ada, sehingga kegiatan pemasaran dapat berlangsung dengan dinamis dan selalu dapat menyesuaikan dengan kondisi keadaan yang selalu berubah. Strategi tersebut dapat berupa strategi deferensiasi yang terdiri dari strategi pemasaran jasa tanpa deferensiasi layanan terhadap semua segmen yang ada, deferensiasi dilaksanakan berdasarkan segmen serta pengelompokan menurut kategori yang diinginkan, dan strategi dengan konsentrasi khusus untuk segmen yang dipilih atau pemilihan segmen pada dasar khusus.
3.      Tugas Pemasaran Organisasi jasa
Kotler (1997) mengemukakan bahwa organisasi jasa menghadapi tugas dalam pemasaran, yaitu:
a.    Harus mendefenisikan penawaran dan atau cirinya.
b.   Harus mengelolah kualitas jasa agar mencapai atau melampaui harapan pelanggan.
c.    Harus mengeloah produktivitas pekerjaannya dengan membuat pegawainya lebih terampil, berkualitas, menemukan solusi, merancang jasa yang lebih efektif, memberikan intensif dan jaminan terhadap kegagalan bila diperlukan.
4.      Kualitas jasa
Pemasaran pada jasa pelaksanaanya erat terkait dengan mutu atau kualitas yang dapat terdiri dari produk yang dapat ditawarkan, penyampaian kepelanggan, kehandalan produk, responsivitas dan profesionalisme petugas, dan proses pelayanan yang ditawarkan untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
5.      Perilaku konsumen jasa
Perilaku konsumen perlu mendapat pertimbangan karena akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan jasa perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:
a.       Perencanaan informasi yang berhubungan dengan jasa dan konsumen yang dituju serta pengaruh lingkungan konsumen.
b.      Melakukan evaluasi terhadap alternatif jasa yang ditawarkan
c.       Mengelolah pelaksanaan transaksi dan pemakaian jasa
d.      Melakukan evaluasi terhadap pelayanan purna jual

D.      Marketing mix
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasaranya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mengetahui tanggapan konsumen dalam pasar sasaranya. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix secara umum adalah sebagai berikut marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing Mix) tersebut atau yang disebut four p’s adalah sebagai berikut:
1.      Strategi produk
2.      Strategi harga
3.      Strategi penyaluran/distribusi
4.      Strategi promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1.      Produk
Produk adalah barang yang kombinasi atribut-atributnya  menciptakan daya tarik bagi pelanggan. Atribut-atribut itu antara lain adalah gaya, desain, kegunaan, kemasan, warna, besarnya prestise. Pengembangan suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk, yang terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu:
a.       Produk Inti (Core Product)
Disini harus diketahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh konsumen. Setiap produk tentu memiliki manfaat serta ciri-ciri tertentu. Dalam hal ini penjual dapat menjual manfaat tersebut dan bukan ciri-ciri produk.
b.      Produk Berwujud (Tangible Product)
Perusahaan harus berusaha untuk mengubah produk ini menjadi produk berwujud, misalnya komputer atau buku.
c.       Produk Tambahan (Augmented Product)
Perusahaan harus dapat menawarkan manfaat dan pelayanan tambahan, contoh: garansi atau pengiriman barang ke rumah. Dalam produk tambahan ini terdapat empat unsur yaitu:
1.      Instalasi
2.      Jaminan
3.      Penyerahan dan kredit
4.      Pelayanan purna jual
2.      Klasifikasi Produk
Berdasarkan konsumen yang menggunakanya, produk yang maupun jasa dibedakan menjadi dua kategori yaitu produk industri. Secara luas yang didefinisikan dengan produk yang meliputi sesuatu yang dapat dipasarkan seperti pengalaman, organisasi, orang, tempat dan ide. Beberapa macam klasifikasi produk menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah sebagai berikut:
a.      Produk konsumen
1)      Produk konsumen (consumer product) adalah semua jenis produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikomsumsi secara pribadi. Para pemasar umumnya mengklasifikasi produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari, produk belanja, produk khusus, produk yang tidak dicari. Produk-produk tersebut berbeda menurut cara konsumen membelinya dan karenanya berbeda-beda pula cara pemasarannya.
2)      Produk sehari-hari (Convenience Product) adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal. Umumnya produk jenis ini mempunyai harga rendah dan para pemasar harus menempatkan produk tersebut pada berbagai lokasi sehingga konsumen dapat dengan mudah mendapatkan ketika menginginkannya. Contoh: sabun, permen, Koran.
3)      Produk belanja (Shopping Product) adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk sehari-hari dan dalam pembelianya  konsumen melakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Ketika membeli produk jenis itu, konsumen menggunakan lebih banyak waktu dan usaha dalam mengumpulkan informasi dan membuat perbandingan. Contoh: perabot, mobil, jasa hotel.
4)      Produk khusus (specialty product) adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus. Contohnya jasa dokter spesialis, ahli hukum, mobil dengan spesifikasi merek dan tipe tertentu, peralatan fotografi.
5)      Produk yang tidak dicari (onsough product) adalah produk konsumen yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut. Kebanyakan barang inovasi utama adalah tidak dicari sampai konsumen menyadari keberadaan produk tersebut melalui iklan Contoh: asuransi jiwa, donor darah ke PMI.
b.      Produk Industri.
Produk industri (industrial product) adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk proses lebih lanjut atau digunakan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan pembelian produk itu, jika konsumen membelinya untuk dipakai sendiri disebut produk konsumen, namun jika produk tersebut digunakan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis maka produk tersebut dikategorikan produk industri. tiga kategori produk dan jasa industri adalah:
a.       Bahan mentah dan suku cadang
b.      Barang modal
c.       Perlengkapan dan jasa
3.     Atribut Produk
Perkembangan produk dan jasa memerlukan pendefenisian manfaat-manfaat yang ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti kualitas, fitur, gaya, dan desain.
a.       Fitur produk
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Perusahaan dapat menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi dengan menambahkan berbagai fitur-Fitur merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk yang menjadi pesaingnya.
b.      Gaya dan Desain produk
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang khas. Desain dapat menjadi alat persaingan yang sangat baik bagi armada pemasaran perusahaan. Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. gaya semata-mata menjelaskan penampilan produk tertentu. gaya mengedepankan tampilan luar yang mungkin akan mendapat perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi tidak selalu membuat produk berkinerja lebih baik. Berbeda dengan desain yang bukan sekedar tampilan luar, desain masuk kejantung produk, memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi dan memberikan keunggulan bersaing dipasar sasaran.


4.      Kualitas Produk
Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang penting. Kualitas produk memiliki dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Dalam dimensi tersebut kualitas produk berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Perusahaan jarang menawarkan tingkatan kinerja yang kualitasnya setinggi mungkin, sebaliknya mereka lebih memilih tingkatan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasarannya dan tingkatan kualitas produk pesaingnya. Kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan yang tinggi. Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh kepada kualitas.
Sebenarnya tidak mudah mendefenisikan kualitas dengan tepat, tetapi umumnya kualitas dapat dirinci. Dalam perspektif TQM (Total Quality Management), kualitas dipandang secara lebih luas, dimana tidak hanya aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi proses, lingkungan dan manusia. Hal ini tampak jelas dalam defenisi-defenisi yang dirangkum oleh Mustohim Arief, diantaranya adalah pendapat dari Goetsh dan Davis (1994) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Richard F. Gerson, mutu adalah apapun yang dianggap pelanggan sebagai mutu. Sementara itu Philip Kotler mendefenisikan kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Melalui pengertian ini terlihat bahwa suatu barang atau jasa akan dinilai bermutu apabila dapat memenuhi ekspetasi konsumen akan nilai produk tersebut. Artinya mutu merupakan salah satu faktor yang menentukan penilaian kepuasan konsumen.
Menurut Gronroos (1990), ada tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas, yaitu outcome related (berhubungan dengan hasil), process related(berhubungan dengan proses), dan image related criteria (berhubungan dengan citra). Ketiga kriteria tersebut masih dapat dijabarkan menjadi enam unsur.
a.       Profesionalisme dan keahlian (Professionalism and skills)
Kriteria ini merupakan outcome related criteria dimana pelanggan menyadari bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem operasional dan sumber daya fisik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang di butuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara professional.
b.      Sikap dan perilaku (Attitude and behavior)
Kriteria ini termasuk process related criteria. Pelanggan merasa bahwa karyawan perusahaan menaruh perhatian terhadap mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan masalah mereka secara spontan dan senang hati.
c.       Kemudahan pencapaian dan penyesuaian pelayanan (Accessibility and flexibility)
Kriteria ini termasuk process related criteria. Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan, dan sistem operasionalnya dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Selain itu, juga dirancang agar bersifat fleksibel dalam menyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan.
d.      Keandalan dan kepercayaan (Reliability and trustworthiness)
Kriteria ini juga termasuk process related criteria. Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka biasa mempercayakan segala sesuatunya kepada penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnya.
e.       Pengendalian situasi dan pemecahan masalah ( Recovery )
Kriteria ini termasuk process related criteria. Pelanggan menyadari bahwa apabila ada kesalahan dan bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, maka penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari pemecahan yang tepat.
f.       Nama baik dan dapat dipercaya ( Reputation and credibility )
Kriteria ini termasuk process related criteria. Pelanggan meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai atau imbalan yang sesuai dengan pengorbanan.
E.     Definisi Harga (Price)
Harga merupakan salah satu unsur variabel non produk yang paling sensitif bagi konsumen karena mempunyai peranan penting di mata konsumen sebagai pertimbangan dalam keputusan pembelian suatu produk. Oleh karena itu, penetapan harga yang baik dan sesuai dengan harapan konsumen akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan ukuran atau nilai dari barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
Pengertian harga menurut Stanto terjemahan Y. Lamarto ( 1996:301), yaitu Harga adalah nilai yang disebutkan dalam rupiah dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar. Harga juga bisa juga diartikan sebagai jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penentuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan. Penetapan harga kamar dapat dibedakan menjadi empat bagian, yaitu:
1.      Harga per Kamar
Harga setiap kamar sesuai dengan fasilitas masing-masing. Penentuan bergantung pada fasilitas, pelayanan, perlengkapan, luas kamar, dan lokasi. Dengan demikian harga belum terkena potongan harga.
a.       Fasilittas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan oleh perusahan atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan dan memudahkan atau menambah pelayanana secara Exellent kepada pelanggan.
b.      Pelayanan
Pelayanan adalah segalah sesuatu yang diberikan guna menambah kualitas penyampaian dan kenyamanan serta kepuasan secara Excellent, sehingga akan mendapatkan simpatik dari para pelanggan dalam menggunakan suatu produk barang dan jasa yang ditawarkan.
c.       Perlengkapan
Perlengkapan adalah segala sesuatu yang disediakan untuk memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan dalam menunjang kualitas kinerja perusahaan atau organisasi maupun pihak yang membutuhkan (pelanggan).
d.      Luas Kamar
Luas kamar adalah besarnya ruangan kamar yang ditawarkan sesuai dengan tarif yang ditawarkan oleh pihak perusahaan hotel.
e.       Lokasi
Lokasi adalah letak atau tempat dimana adanya suatu objek berada.Untuk itu lokasi atau letak perusahan hotel harus benar-benar srategi agar dapat mudah dijangkau pelanggan.
2.      Harga Paket
Harga kamar merupakan paket, yaitu sewa kamar di tambah pelayanan yang berupa makan dan fasilitas lainnya.
3.      Harga Persorangan
Harga sewa kamar dikenakan kepada tamu sesuai dengan jumlah yang akan menginap.
4.      Harga Spesial
Harga kamar ditetapkan secara khusus dan resmi dengan perjanjian harga diberikan kepada biro perrjalanan, perusahaan, penerbangan, dan kedutaan. Harga ini biasanya lebih murah dari harga resmi. Harga khusus ini terdiri dari.
a.       Company Rates, yaitu harga kamar untuk tamu dari suatu perusahaan tertentu yang menginap secara berkesinambungan.
b.      Commercial Rates, yaitu harga kamar untuk tamu-tamu yang mengadakan perjalanan usaha (business)
c.       Airlines Rates, yaitu harga kamar untuk tamu yang bekerja pada perusahaan penerbangan.
d.      Seasonal Rates, yaitu harga kamar yang diberikan kepada tamu saat musim tertentu. Harga ini lebih murah dari harga resmi karena untuk menarik para tamu pada saat hotel mengalami low season.
3.      Strategi Penyaluran/ distribusi ( Place )
 Kegiatan mempelancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (channel of distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen. Distributor-distributor atau penyalur yang bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tetapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perliu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a.       Sifat pasar dan lokasi pembeli
b.      Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
c.       Pengendalian persedian, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis
d.      Jaringan pengangkutan
Saluran distrtibusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasa terhadap konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan mempertimbangkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi untuk mengikuti dinamakan para konsumen tadi.
4.      Promosi ( promotion )
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kegiatan promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan melakukan pameran, periklanan, demonstrasi serta usaha-usaha lain yang bersifat persuasif.
Pengertian promosi menurut Fred E Hahn dan Kenth Mangun dalam yang berjudul Beriklan dan berpromosi Sendiri adalah semua yang  tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di televisi atau iklan surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang diiklankan. (hal. 477, 1977).
Sedangkan dalam kamus istilah periklanan Indonesia promosi promosi didefenisikan sebagai usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dengan komsumen. Usaha komunikasi itu dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan, publisitas, humas dan proyek-proyek khusus seperti door to door (pintu ke pintu), direct mail (iklan pos langsung), sampling (percontohan)
Definisi lain tentang promosi dikemukakan oleh Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Manajemen periklanan, konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yang menyatakan bahwa promosi adalah suatu bauran komunikasi antara periklanan, penjualan, personal dan publisitas.
Defenisi senada dikemukakan oleh Willian J Stanton dalam buku prinsip pemasaran yang menyebutkan bahwa promosi merupakan formula dari lima aspek yang dikenal dengan promotional mix yakni: Periklanan, Penjualan personal, Promosi penjualan, Hubungan Masyarakaat dan Publisitas.
Kelima aspek tersebut menjadi sebuah formula promosi yang menjadi keunggulan dari marketing mix yang mencakup 4P yaitu Product(produk), Price(Harga), Promotion (promosi) dan place(tempat).
Promosi itu sendiri dalam kasus istilah periklanan Indonesia dibedakan dalam beberapa jenis yaitu:
1.      Promosi Konsumsi
Aktifitas pemasaran, pengiklan dan promosi penjualan yang mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk.
2.      Promosi Niaga
Kegiatan promosi yang khusus ditujukan untuk meningkatkan volume nilai perdagangan suatu produk atau kelompok produk.
3.      Promosi penjualan
Kegiatan, bahan, sarana, dan teknik yang digunakan untuk mendukung upaya periklanan dan pemasaran serta membantu mengkoordinasi periklanan dengan usaha penjualan pribadi berupa lotre, diskon, kupon, kontes pemberian potongan harga dan sebagainya.
4.      Promosi perorangan
Upaya promosi yang berpangkal pada upaya untuk menjual suatu produk atas atas penonjolan kepribadian seorang tokoh yang terkenal atau Selebrity Promotion.
5.      Promosi produk
Usaha-usaha promosi yang di lakukan didalam took atau pemasangan berbagai perangkat promosi dalam took.
6.      Promosi terpadu
Perpaduan antara berbagai cara promosi untuk memberi dampak yang lebih luas terhadap pemasaran suatu produk atau penjualan dua produk dalam satu paket penjualan.
Kaitan dengan promosi ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan dan apa tujuan, yaitu:
a.       Besarnya alokasi dana yang diperlukan
b.      Sifat pasar dan jenis produk yang akan dipromosikan
c.       Tahap-tahap dalam siklus hidup barang
d.      Media apa yang akan dipergunakan atau yang akan dipakai.
1.      Fungsi Promosi
Agar masyarakaat lebih menanggapi keberadaan suatu produk atau perusahaan, maka didalam pembuatan sebuah promosi harus memiliki beberapa fungsi antara lain untuk mempromosikan baik suatu produk maupun pariwisata, untuk memberikan informasi, untuk meningkatkan atau   mempertahankan penjualan.
2.      Media Promosi
Kemudian dengan pesatnya perkembangan teknologi bahwa masyarakaat membutuhkan suatu media yang berinteraksi langsung mudah dan efesien.Media adalah salah satu sarana pendukung yang digunakan dalam penyampaian pesan yang sifatnya memanfaatkan bentuk-bentuk media untuk menempatkan realisasi kreativitasnya. Media promosi yang sering digunakan dapat dikategorikan  dalam tiga sifat media yaitu:
a.       Media promosi yang bersifat iklan misalnya iklan Koran, iklan majalah, iklan televisi, brosur, leaflet, billboard, sign board, katalog, banner, flyer serta gimmick.
b.      Media promosiyang bersifat kehumasan misalnya jurnal atau newsletter.
c.       Media promosi yang bersifat promosi dagang misalnya displaypameran, hanging mobile display dan display folder.
Ketika promosi itu sendiri dikaitkan dengan sebuah kenyataan praktis dan strategis dari sebuah perusahaan komersial maka upaya promosi biasa disebut sebagai salah satu jawaban yang efektif dari kemungkinan terciptanya peluang pasar baru. Peluang itu sendiri sebenarnya dapat dibentuk, hal ini dikarenakan:
a.       Bahwa secara realitas psikologi kebutuhan manusia akan barang selalu diciptakan.
b.      Bahwa peluang pasar diciptakan oleh citra yang dibentuk konsumen.
Dua hal tersebut secara umum biasa diselesaikan secara efektifitas promosi yang dilakukan artinya ketika sebuah promosi tentang sebuah produk baru diluncurkan maka pada saat itu sebenarnya sebuah promosi tengah mengincar benak calon konsumen bahwa konsumen membutuhkan produk tersebut itu artinya pasar baru pun ikut diciptakan oleh sebuah promosi.
Perusahaan dapat melakukan kampanye periklanan dan promosi yang sama dengan pasar domestik atau mengubahnya untuk tiap pasar lokal. Satu proses yang disebut adaptasi ganda, pertimbangan pesannya. Perusahaan dapat mengubah pesan pada empat tingkat yang berbeda. Perusahaan hanya dapat menggunakan satu pesan dimana saja hanya megubah bahasa, warna dan nama.
Penggunaan media juga membutuhkan penyesuaian Internasional karena ketersediaannya media berbeda dari satu negara ke negara lain. Pemasaran juga harus menyesuaikan teknik penjualan.

3.      Promosi Kepariwisataan
Promosi ialah upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan sehingga produk menjadi lebih menarik. Daya tariklah yang menjadi kunci dari sebuah upaya promosi pariwisata yang selalu dikemas dengan modal yang dapat menjadi daya tarik bagi turis yang tertarik untuk membeli.
Kegiatan promosi itu merupakan suatu kegiatan yang insentif dalam waktu yang relatif singkat tentunya mengingat sifat maupun karakter dari produk pariwisata itu sendiri. Dalam kegiatan ini diadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk terhadap calon konsumen. Konsumen dan permintaannya yang digarap namun produknya yang lebih disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Sebagai suatu bagian daripada pemasaran maka jumlah total kegiatan yang menghasilkan produk dan pelayanan dari penjual ke pembeli adalah dengan maksud bahwa produksi yang benar dan promosi yang dilakukan ditempat yang benar adalah ditujukan untuk menghasilkan kepuasan pembeli dan tentunya hal ini adalah keuntungan bagi produsen. Dari tantangan yang muncul dan harus dihadapi oleh adalah:
1.      Tantangan Pemasaran
a.       Pemasaran dalam kepariwisataan berbeda dengan pemasaran pabrik, menjumpai suasana yang berubah ditekankan pada perencanaan untuk membuat pengembangan yang benar dan keputusan pemasaran.
b.      Permintaan wisatawan dengan yang tinggi ini maksudnya bahwa perubahan dalam pendapatan wisatawan akan menghasilkan sebuah perbandingan yang besar didalam permintaan untuk perjalanan wisata.
c.       Pelayanan jasa wisatawan dilakukan dengan segera tidak ada kesempatan untuk menjaga sebuah inventaris yang baik guna mengganti kerugian periode yang pendek untuk permintaan wisatawan.
d.      Produk dari kepariwisataan adalah sebuah jasa campuran (sebuah tempat duduk pesawat, kamar hotel, restoran, perjalanan wisata dll), kekurangan salah satu diatas mengagalkan segala pengalaman berlibur bagi wisatawan. Salah satu kurangnya kontrol wisatawan yang berlebihan keuntungan untuk segala liburan.
2.      Orientasi
Dalam penambahan menjadi rangkaian aktivititas pemasaran juga cara/jalan mencari suatu bonus yaitu melalui mata-mata para wisatawan. Menurut sejarah pemasaran keparawisataan harus berorintasi pada produk sorotan utama pada usaha pemasaran untuk menyediakan partai-partai terbaik kamar-kamar dsb, dan untuk mengambil itu karena ini adalah hal terbaik wisatawan secara otomatis akan berrkunjung. Produk orientasi ini difokuskan pada penyediaan seseorang atasan atau menejer sebagai penghasil dimana lebih dari satu permintaan daripada penyediaan seperti sebuah orintasi kerja bagaimanapun ketika penyediaan tempat tujuan wisata, hotel-hotel lebih besar dari pada permintaan.
Fokus utama kecenderungan untuk memutar orientasi penjualan dimana ditekankan untuk menyakinkan wisatawan mengunjungi daerah wisata. Disinilah masalah sudah jelas kebutuhan produsen untuk menjual daripada kebutuhan-kebutuhan wisatawan sebagai pembeli. Orientasi pemasaran diutamakan pada wisatawan. Apa yang wisatawan inginkan? Dapatkan kita menyedikannya? Orientasi ini cara nmencari usaha tempat-tempat hiburan melalui mata wisatawan, bagaimana cara mengiklankan pesan (promosi) dan cara bagaimana cara berkomunonikasi dengan wisatawan (tempat ) diambil dari pemikiran wisatawan itu sendiri.
Didalam keparawisatawan hubungan dengan produk pendapatan adalah tujuan ketika fokus utama upaya-upaya kita harus menjadi kepuasaan bagi wisatawan baik secara fisik maupun sosial dan lingkungan budaya tempat wisatawan harus dipertahankan.
Wisatawan yang diinginkan dengan pengeluaran kepunyaanya secara langsung menghabiskan segala sesuatu kepunyaanya.Untuk menarik hal ini adalah tugas daripada pemasaran untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan wisatawan menjaga integritas pada daerah tujuan.
Oleh karena itu, orientasi pemikiran kita menyimpulkan bahwa yang penting bagi semua upaya promosi adalah justru merawat produk itu sendiri. Wisatawan sendirilah sebagai suatu media yang paling efektif dalam menyampaikan informasi kepariwisataan secara sugestif  Media ini galibnya disebut getok ular (worse by mouth).
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada dasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebabkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan publisitas (publicity), hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Periklanan (advertising) merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat –tempat yang strategis.
b.      Penjualan pribadi (personal selling) merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara perusahaan dan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling.
c.       Promosi penjualan (sales promotion) merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
d.      Publisitas (publicity): merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakaat secara tepat, shingga sering disebut sebagai usaha untuk “mensosialisasikan” atau “memasyarakatkan”.
F.       Kepuasan pelanggan
Pengertian secara umum mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen merupakan hasil dari adanya perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan. Didalam lingkungan yang kompetitif, indikator yang dapat menunjukkan kepuasan adalah apakah konsumen akan membeli kembali produk tersebut di waktu yang akan datang.
Menurut Philip Kotler defenisi kepuasan adalah perasaan seseorang yang senang atau kecewa setelah seseorang membandingkan kinerja yang dihasilkan oleh produk dengan diharapkanya. Philip Kotler dan gary Amstrong menambahkan kembali arti kepuasan konsumen sebagai berikut: “Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, maka pembelinya merasa puas atau gembira.”
a.       Kualitas
Kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang erat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan dan kebutuhan konsumen.Kepuasan konsumen pada akhirnya menciptakan loyalitas konsumen pada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan mereka.
b.      Pelayanan
Pelayanan disini tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan dan keluhan pelanggan namun keseluruhan layanan kepada pelanggan dari mulai pembelian hingga ke pemecahan masalah yang timbul setelah pembelian.
c.       Nilai
Menurut Philip Kotler defenisi nilai pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai pelanggan dengan jumlah biaya pelanggan.Jumlah nilai pelanggan adalah sekelompok manfaat yang diharapkan dari produk dan jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah sekelompok biaya yang digunakan dalam menilai, mendapatkan, menggunakan dan membuang produk atau jasa.
Menurut Schaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelangganya yang harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan. Ada beberapa pakar yang memberikan defenisi mengenai kepuasan/ketidakpuasan pelanggan Day (Tse dan Wilton, 1998) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuain (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
Wilkie (1990) mendefenisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Engel, etal (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan.
Dari berbagai defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian ini didasarkan pada disconfirmation paradigm dari oliver (dalam engel,et al 1990; Pawitra 1993).
Meskipun umumnya defenisi yang diberikan diatas menitikberatkan pada kepuasan/ketidakpuasan terhadap produk atau jasa, pengertian tersebut juga dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan/ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat (Peterson dan Wilson), 1992; Pawitra 1993).
G.      Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu sendiri adalah sebagai berikut:
Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis” menyatakan bahwa: “Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”.
Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa: “Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
H.      Pengertian Hotel
Hotel berasal dari kata hostel, diambil dari bahasa perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut sejak akhir abad ke-17, maknanya“ Tempat penampungan buat pendatang” atau biasa juga “Bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum”. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk melayani masyarakaat.
Adapun pendapat lain mengatakan bahwa hotel berasal dari bahasa Yunani yaitu Hotelis yang artinya member tempat perlindungan kepada pengunjung atau para pengembara dengan imbalan uang atau hadiah untuk pemiliknya. (Oka A Joeti, 1972).
Beberapa defenisi mengenai hotel yaitu:
1.      An Establishment that provides lodging and usuallymeals, entertainment and various personal servicefor public” menurut Webster’sNinth New Collegteate Distionary yang artinya “Perusahaan yang menawarkan penginapan dan termasuk makanan, hiburan dan pelayanan pribadi pada masyarakaat” (Ensiclopedia Americana , Hotel, hal 477)
2.      Menurut prof. K. Kraft: “Hotel adalah sebuah gedung bangunan yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap dan makan bagi mereka yang mengadakan perjalanan.
3.      Menurut Fred Lawson, Hotel adalah suatu perusahaan yang menawarkan jasa pada pelaku perjalanan dengan memungut pembayaran dari dua jenis pelayanan dasar yaitu akomodasi (menginap) serta makan dan minum.
4.      Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan telekomunikasi No KM.37/PKN.304/MPPT-86. Tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
I.         Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah:
1.      Lingkungan mikro perusahaan
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuanya untuk melayani pasar, yaitu:
a.       Perusahaan merupakan struktur organisasi perusahaan itu sendiri, strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain diperusahaan dalam merumuskan rencana pemasaran, seperti manajemen puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staf di bidang lainnya.
b.      Pemasok (supplier) adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
c.       Para perantara perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir.
d.      Para pelanggan yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang terjadi konsumen atau barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individu-individu, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.
e.       Para pesaing. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan tindakannya didalam pasar.
f.       Masyarakaat umum Sebagai perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakaat yang tertentu saja, besar atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan, apakah mereka menerima atau menolak metode-metode dalam perusahaan dalam menjalankan usahanya, karena kegiatan perusahaan pasti mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-kelompok inilah yang menjadi masyarakaat umum.
2.      Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan berpengaruh semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam perusahaan, yaitu:
a.       Lingkungan demografis/kependudukan
Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari suatu ketempat lainnya, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan.
b.      Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, prubahan pada pola belanja konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan perekonomian.
c.       Lingkungan fisik
Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan sumber daya alam.
d.      Lingkungan teknologi
Lingkungan teknologi menunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tidak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju pada penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin besarnya peraturan yang berkenaan dengan perusahaan teknologi.
e.       Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakaat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakaat, pandangan masyarakaat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakaat lainnya serta lingkungan sekitarnya.
J.        Rounded Rectangle: Product ( X1 )Kerangka Pikir


 





Gambar 1: Kerangka Pikir Penelitian

K.    Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis mengemukakan hipotesis yaitu:
1.         Ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor produk dalam marketing mix terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai Di Kabupaten Sinjai.
2.         Ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor harga atau sewa dalam marketing mix terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai Di Kabupaten Sinjai.
3.         Ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor lokasi terhadap dalam marketing mix peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai Di Kabupaten Sinjai.
4.         Ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor promosi terhadap dalam marketing mix peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai Di Kabupaten Sinjai.
5.          Yang paling dominan berpengaruh terhadap peningkatan hunian kamar pada Hotel Sinjai Di Kabupaten Sinjai adalah Harga.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.       Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai yang terletak dijalan persatuan raya Sinjai dengan pertimbangan bahwa Hotel Sinjai merupakan salah satu hotel yang ada di kabupaten Sinjai yang tidak kalah bersaing dengan hotel-hotel yang ada di Kabupaten Sinjai. Waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama 2 bulan yaitu bulan Maret sampai April 2014.
B.        Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.         Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas produksi dan pemasaran dilokasi penelitian.
2.      Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara pada pihak-pihak terkait terutama pimpinan produksi dan unit pemasaran dilokasi penelitian
3.      Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh para responden dan diminta untuk memberikan pendapat atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
4.      Rounded Rectangle: 45Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pencatatan terhadap laporan yang dipublikasikan oleh Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai. Data yang dicatat meliputi jumlah biaya untuk bauran pemasaran dan nilai volume penjualan selama 5 tahun terakhir.
C.       Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi populasi sekaligus sampel pada penelitian ini adalah tamu yang berkunjung pada tahun 2014 sejumlah 100 orang sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu 50 orang
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah jenis Non-probability sampling yaitu dengan metode Slovin (Husein Umar 2005:108) dengan formulasi sebagai berikut :  
                                        
Dimana ;
n          =          Sampel
N         =          Populasi yaitu jumlah total konsumen pada Hotel Sinjai
                        Kabupaten Sinjai
e          =          nilai kritis 10%
Dalam penelitian ini jumlah populasi konsumen dengan batas kesalahan yang diinginkan 10% diketahui tamu yang berkunjung pada tahun 2014 sejumlah 100 orang sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang yang terdiri dari 90%, maka N=100 orang. Maka dengan mengikuti perhitungan diatas hasilnya adalah :
              
                                    
           
           
Sehingga, penetapan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sekitar 50 responden.
Penarikan sampel dilakukan secara accidental sampling artinya pengambilan sampel oleh peneliti adalah siapa saja tamu yang kebetulan dan ditemui dan memenuhi syarat sebagai responden. Adapun syarat  responden yaitu:
a.       Responden mampu menjawab sendiri
b.      Responden tergolong dewasa
c.       Bersedia menjadi responden
d.      Responden pernah menggunakan Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai lebih dari 1 malam.
D.       Jenis dan Sumber Data
1.         Jenis data berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang berupa informasi dan hasil wawancara serta hasil pencatatan yang tidak berupa angka-angka, sedangkan data kuantitatif adalah data-data dalam bentuk angka-angka, seperti data biaya produksi, biaya pemasaran dan nilai penjualan.
2.         Sumber data terdiri dari data sekunder dan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian pada saat penelitian dilakukan seperti data hasil wawancara terkait strategi pemasaran, sedangakn data sekunder diperoleh dari hasil publikasi laporan perusahaan terkait biaya-biaya dan nilai penjualan.
E.        Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk membahas permasalahan yang ada dan menjawab hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan olah data SPSS 18 dengan rumus J. Ssupranto (2004:119):
1)         Uji Regresi Linier Berganda
Tehnik analisis statistik inferensial dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda berguna dalam mengestimasi nilai variabel dependen dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
 Y = a + b1x2 + b2X2+ b3X3 + b4X4
Dimana:  
Y              = Penjualan
a               = Elemen Konstanta
b1 – b4      = Koefisien regresi variabel independen
X1            = Produk                       
2                        = Harga
X3            = Lokasi
X4            = Promosi

2)         Uji F
Dari hasil perhitungan regresi linier berganda akan diperoleh parameter, F dan Adjusted Square. Apabila koefisien regresinya signifikan pada F < 0,05 artinya variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adjusted R Square menunjukan kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin besar adjusted R Square semakin baik model tersebut dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
3)         Uji T
Uji T digunakan untuk menguji parameter regresi secara parsial. Hipotesis akan didukung atau diterima jika T signifikan < 0,05
·         Koefisien beta (β)
Koefisien beta (β) digunakan untuk mengetahui dimensi variabel independen yang paling dominan dalam mempengaruhi nilai variabel dependen dalam suatu model regresi linier berganda dilihat dari besarnya beta (β). Variabel yang dimilki angka bobot beta besar, terlepas angka negatif atau angka positif adalah angka prediktor yang paling besar sumbangannya dalam prediksi (Suhardi  Sigit, 1999: 10) atau dalam hal ini adalah paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependen. Demikian sebaliknya yang angka bobot betanya kecil adalah pengaruhnya paling kecil.
Proses perhitungan seluruhnya menggunakan bantuan komputer program SPSS keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis digunakan kaidah hipotesis penelitian dengan taraf signifikan 5 %.

F.     Defenisi operasional
Untuk mendapatkan kejelasan tentang arah dan ruang lingkup penelitian ini, maka perlu diberi ruang lingkup definisi operasional variabel yang telah disebutkan pada bagian terdahulu sebagai berikut:

1.      Product (produk) yang dimaksud dalam penelitian adalah  barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen dalam hal ini barang dan jasa yang dimaksud adalah kamar dan pelayanan yang lain.
2.      Price (harga) merupakan ukuran atau nilai dari barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan dari barang dan jasa tersebut.
3.      Place (lokasi) merupakan tempat dimana hotel berada dengan asumsi bahwa lokasi akan berpengaruh terhadap jumlah hunian kamar hotel.
4.      Promotion (promosi) merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan dalam bentuk komunikasi untuk menarik perhatian konsumen dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah hunian kamar hotel.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.           Gambaran Umum Perusahaan
Hotel sinjai adalah sebuah perusahaan dibidang jasa, akomodasi dan komsumsi yang berada dibawah naungan Pemkab Sinjai dan Departemen Parawisata. sebelum menjadi Hotel Sinjai, awalnya perusahaan jasa akomodasi ini bernama Hotel Sahid Sinjai ini kemudian berubah nama menjadi Hotel Sinjai. Pengambilan alihan status dari Hotel Sahid Sinjai terjadi pada tanggal 26 agustus 2012.
Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di Indonesia, khususnya Sinjai, serta semakin banyak pula orang yang datang berkunjung ke kota ini dengan maksud berwisata, erbisnis atau dalam rangka Dinas, maka untuk bersaing dalam penyediaan dan pelayanan sarana akomodasi, Hotel Sinjai mencoba untuk mengembangkan diri dengan mengadakan berbagai renovasi secara menyeluruh ataupun secara bertahap serta menambah fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi atau menunjang kepuasan tamu.
Kemudian setelah mengadakan renovasi, dengan melihat pesatnya perkembangan dan persaingan usaha dibidang jasa perhotelan maka sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan konsumen, Hotel Sahid Sinjai berubah nama menjadi Hotel Sinjai. Pada tanggal 27 februari 2013, Hotel Sinjai resmi berdiri dan sekaligus merupakan soft opening dari perusahaan ini. Hotel ini terletak di jalan Persatuan raya no 181 Sinjai dan letaknya dinilai sangat strategis karena berada dijantung kota Sinjai.
Jumlah kamar yang ada pada saat ini yakni 30 kamar tamu dan ruang meeting berjumlah 3 ruangan yaitu, Orange Meeting Room terletak dilantai 1 dengan kapasitas 50 sampai 70 pax dan ujung kupang Room terletak dilantai 1 dengan kapasitas 80-120 pax dan Ball Room kapasitas 1000 pax. Jumlah keseluruhan yang tersedia pada saat sekarang yakni 30 Room dengan perincian:
1.      Type Room Standar sebanyak 24 kamar, terdiri dari:12 Double Bad 12 Twin Bad
2.      Type Room Suite sebanyak 6 kamar, terdiri dari:
4 Double
Selain memiliki 30 kamar dan 3 Meeting Room, Hotel Sinjai juga memiliki: Orange kafe, Room servis, Laundry dan Kitchen.Adapun daftar harga yang ditawarkan di Hotel Sinjai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Harga Tamu Perorangan (Bukan paket) tahun 2014
Room Type
Published Rate
Special Rate
Singel
Double
Single/Double
Standard 24 Room
400.000
400.000
350.000
Room Suite 6 Room
850.000
850.000
800.000
Extra Bed
150.000
150.000
Sumber : Kantor Hotel Sinjai
Tabel 2. Paket Meeting Room Harga (Per hari) Tahun 2014
Orange Meeting Rp 1.500.000,-
Ujung Kupang Room Rp 3.000.000
Ball Room Rp 6.000.000,-
Hotel merupakan poin yang sangat penting dalam menunjang sarana dan prasarana dalam sebuah lingkup kota yang sedang berkembang khususnya kepariwisataan. Dalam menunjang sebuah sarana haruslah didukung oleh fasilitas yang maju yang berbasis teknologi. Hal tersebut beralasan karena tanpa sarana itu yang terjadi dapat mengurangi nilai jual atau nilai tertentu dalam sebuah penilaian. Pada bahasan ini, Hotel sebagai sarana penunjang pada sebuah pariwisata diperlukan beberapa hal untuk meningkatkan nilai jual atau meningkatkan promosinya.
Satu yang dapat ditempuh oleh pihak manajemen Hotel atau Dinas pariwisata adalah media informasi atau media visualisasi yang digunakan dalam menunjukkan ekstensi sebuah Hotel dalam persaingan khususnya sebagai sarana yang menunjang dibidang pariwisata.
B.       Uraian Tugas
Berdasarkan  ketenagakerjaan, maka uraian tugas masing-masing bagian yang ada dalam Hotel Sinjai adalah sebagai berikut:
1.      Stick Holder/Pemegang Saham
Untuk  mendirikan suatu usaha apapun, yang pertama dan utama yang harus ada dalam organisasi itu adalah pemegang saham. Mereka inilah untuk dunia pariwisata pada khususnya sektor jasa perhotelan pemegang saham itu disebut stick holder yang berstatus sebagai owner daripada Hotel itu yang mempercayakan pelaksanaan tugasnya kepada seorang top management yang di sebut General Manager yang memimpin sebuah team management untuk menjalanakan usaha yang di bangun atau didirikan oleh stick holder tersebut.
2.      Boar of Dire
Direksi yang ada pada Hotel Sinjai adalah pemegang saham pada Hotel Sinjai yang mengontrak management dalam menjalankan dan mengelolah Hotel Sinjai.
3.      General Manager
Adapun tugas-tugas General manager adalah sebagai berikut:
a.       Mengawasi dan mengontrol jalannya perusahaan.
b.      Memimpin karyawan sedemikian rupa sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
c.       Mengembangkan operasional dalam memajukan usaha peusahaan.
4.      Marketing
Adapun tugas-tugas Marketing adalah sebagai berikut:
a.       Melakukan monitoring terhadap calon pelanggan.
b.      Menitipkan brosur-brosur dan promosi kepada calon tamu.
c.       Melakukan negosiasi terhadap tamu.
d.      Melakukan penawaran barang dan lobi calon pelanggan.
e.       Dan lain-lain yang berhubungan dengan pemasaran jasa Hotel kepada pihak yang membutuhkan seperti pemerintah perusahaan daerah badan usaha milik Negara, lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan Swasta maupun individual gust.
5.      Front Office
Adapun tugas-tugas Front Office sebagai berikut:
a.       Menangani teknik administrasi penjualan kamar, penanganan chek in/chek out serta memberikan informasi yang dibutuhkan oleh tamu mengenai Hotel, tempat pariwisata dan lain-lainnya.
b.      Melakukan Room Booking pada pagi hari dan perhitungn Room advailability forn.
c.       Mengisi arrivl book Roaming listdanresevation forn.
d.      Memberikan informasi yang diminta oleh tamu, menerima, mengatur dan meneruskan pencapaian pesan pada tamu yang bersangkutan.
e.       Menerima dan melayani panggilan Hotel sesuai standar hotel.
f.       Bertanggung jawab atas ketetapan penjualan kamar, pelayanan serta informasi yang diberikan.
6.      House Keefing
Adapun tugas-tugas house keefing adalah sebagai berikut:
a.       Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan kamar tamu, bertanggung jawab atas ketetapan teknik perawatan, pemeliharaan dan kebersihan kamar maupun koridor sesuai standar.
b.      Menggapai standar keluhan/pemintaan tamu dan melaporkan kepada atasan.
c.       Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan kamar sesuai standar.
d.      Menjamin alat-alat yang dipakai, dibersihkan dan dipelihara dalam keadaan baik dan bersih.
7.      Enginering
Adapun tugas-tugas dari enginering adalah sebagai berikut:
a.       Mengontrol setiap saat seluruh panel instalasi listrik, air, genset dll serta memastikan semuanya dalam keadaan baik.
b.      Melaksanakan pengelolaan teknik penyimpanan dan pendistribusian pencucian lineng, memastikan sesuai standar.
8.      Security
Security bertanggung jawab tehadap proses pengamanan seluruh area hotel beserta isinya
C.      Personalia
Salah satu faktor produksi yang cukup penting bagi suatu perusahaan adalah sumber daya manusia. Oleh karena itu hal-hal yang berhubungan dengan masalah personalia harus diperhatikan yaitu kebutuhan, persyaratan, kesejahteraan karyawan dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
1.      Jumlah Tenaga Kerja
Sampai saat ini secara keseluruhan jumlah tenaga kerja pada Hotel Sinjai 21 orang. Dengan perincian sebagai berikut:
a.       General Manager  :           1 orang
b.      Front Office           :           4 orang
c.       Accounting             :           1 orang
d.      House Keeping      :           4 orang
e.       F & B Service        :           5 orang
f.       F & B Product      :           3 orang
g.      Engginering           :           2 orang
h.      Personalia             :           1 orang
2.      Jam Kerja Karyawan
Khusus day shift pada hari sabtu, jam kerja lebih pendek, yaitu jam 07-15.00 WIB. Day shift ini dikenakan atau berlaku untuk para karyawan kantor dan sebagian karyawan produksi, sedangkan karyawan produksi lainnya dikenakan shift pagi, siang ataupun malam.
D.    Jenis Shift Jam Kerja (WIB) dan jam istirahat
Shift pagi 07.00-15.00
Shift sore 15.00-22.00
Shift malam 22.00-07.00
Sistem pengupahan
Cara pemberian upah/gaji kepada para karyawan di Hotel Sinjai dapat dibedakan kedalam tiga macam, yaitu:
a.       Upah bulanan. Upah ini diberikan kepada karyawan yang telah berstatus bulanan (staf), diberikan pada setiap akhir bulan dan besarnya bergantung dari pendidikan, jabatan, serta masa kerja masing-masing.
b.      Upah lembur (kelebihan jam kerja). Diberikan kepada karyawan yang jam kerjanya melebihi dari jumlah jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan yang besarnya sesuai dengan aturan.
c.       Upah tambahan (premi). Diberikan kepada karyawan yang berprestasi selama periode tertentu. Adapun macam-macam premi yang diberikan Hotel Sinjai kepada karyawan antara lain berupa premi absensi, premi jabatan.
1.      Kesejahteraan karyawan
2.      Kesehatan
3.      Disediakan tenaga dokter dan pengobatan yang diberikan kepada setiap karyawan yang memerlukannya.
4.      Biaya transportasi. Perusahaan menyediakan biaya transportasi yang dibagikan kepada seluruh staf dan karyawan/karyawati.
5.      Rekreasi dan olaraga. Dalam jangka waktu tertentu (setahun sekali) perusahaan mengadakan piknik bersama ke obyek-obyek wisata tertentu. Bagi karyawan yang hobi berolaraga tenis, tenis meja, bulu tangkis, bola volley disediakan lapangan perlengkapan olaraga.
6.      Tempat peribadatan. Perusahaan menyediakan mushollah bagi karyawan yang beragama islam, yang biasa menampung 20 jamaah.
7.      Pakaian seragam. Seluruh karyawan setiap tahunnya mendapatkan jatah dua stel pakaian seragam.



E.       Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya memerlukan suatu alat bantu yang disebut organisasi. Setiap perusahaan mempunyai susunan organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor-faktor itu meliputi keadaan staf, karyawan, dan manajemen. Maka untuk itu diusahakan adanya hubungan yang baik guna menjamin adanya kerjasama antar bagian-bagian tersebut. Bentuk organisasi yang dilaksanakan pada Hotel Sinjai adalah staf dan lini (garis).
Dengan bentuk tersebut diatas diharapkan dapat menunjukkan hubungan yang jelas antara pemimpin dan bawahan, maupun antara bagian yang satu dengan yang lain sehingga wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian Nampak jelas. Dalam struktur organisasi ini, direktur utama membawahi langsung semua aktivitas karyawan, meskipun semua bagian memiliki tugas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kekuasaan dan badan tertinggi dipegang oleh General Manager, yaitu sebagai wakil dari pemilik perusahaan yang tunjuk langsung oleh pemilik Hotel Sinjai.




BAB V
HASIL PENELITIAN
A.    Perkembangan Tingkat Hunian Kamar Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai
Tingkat hunian Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan dari tahun ketahun dapat dilihat  pada tabel berikut:
Tabel 3. Tingkat Hunian Hotel 5 (lima) tahun terakhir, 2010-2014
NO
TAHUN
JUMLAH
(Orang)
1
2010
300
2
2011
415
3
2012
505
4
2013
621
5
2014
100
Sumber : kantor Hotel Sinjai, 2014
Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui jumlah tamu pada Hotel Sinjai dalam  5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah tamu sebesar 300 orang, mengalami peningkatan pada tahun 2011 dengan jumlah tamu sebesar 415 orang. Pada tahun 2012 jumlah tamu sebesar 505 orang mengalami peningkatan pada tahun 2013 dengan jumlah tamu 621 orang. Sedangkan pada tahun 2014 yang terhitung dalam penelitian ini dimulai bulan Januari sampai April jumlah tamu Hotel Sinjai sebesar 100 orang.
B.  Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap 50 responden tamu Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai, hal itu untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara apa yang diharapkan tamu Hotel dengan promosi yang telah dilakukan pengelola Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai, maka peneliti membagikan kuesioner yang diberikan secara aksidental dan karakteristik respondennya adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Hal ini dimaksudkan sebagai alasan untuk mempermudah saat pengelolaan data.
1.      Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.          Penggolongan responden menurut jenis kelamin pada Hotel Sinjai di Kabupaten Sinjai
Jenis Kelamin
Frekwensi
Presentase (%)
Laki-laki
Perempuan
32
18
64
36
Jumlah
50
100
Sumber : data yang telah diolah oleh kuisioner, 2014
Tabel 4 tersebut menunjukkan bahwa tamu Hotel yang menjadi responden  pada Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai didominasi oleh laki-laki sebesar 64% dari 50 responden yang telah diteliti sesuai dengan jenis kelamin responden.

Tabel 5.          Penggolongan responden menurut umur pada Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai
Umur
Frekwensi
Presentase (%)
20-29
30-39
40-49
50
16
18
15
1
32
36
30
2
Jumlah
50
100
Sumber : data diolah dari kuisioner, 2014     
Berdasarkan pada tabel 5 tersebut  menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang ditemui di Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai adalah tamu hotel berusia 30-39 tahun, dimana pada usia tersebut merupakan usia produktif dengan jumlah presentase sebesar 36% sedangkan presentase terendah adalah yang berusia 50 tahun atau sekitar 2%.
2.      Pendidikan terakhir responden
Tabel 6. Pendidikan terakhir responden tamu Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai
Pendidikan
Frekwensi
Presentase
SLTA
SI (sementara kuliah)
S2
10
26

14
22,22
44,44

33,33
Jumlah
50
100
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2014
Berdasarkan tabel 6 tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang ditemui di Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai adalah mereka berlatar belakang pendidikan S1 (Strata satu) dengan persentase sebesar 44.44%.
3.      Pekerjaan responden
Tabel 7. Pekerjaan responden tamu Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai
Pekerjaan
Frekwensi
Presentase (%)
Pelajar/mahasiswa
Pegawai negeri
Karyawan swasta
Wiraswasta
4
9
20
17
8
18
40
35
Jumlah
50
100
Sumber : data diolah dari kuesioner, 2014
Berdasarkan pada tabel 7 tersebut menunjukkan bahwa jenis pekerjaan responden yang paling dominan adalah karyawan swasta dengan presentase sebesar 40%, hal ini terjadi karena sebagian besar pengusaha baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan transaksi di Hotel-hotel tempat mereka menginap.
C.      Deskripsi Variabel Penelitian
Guna mengungkapkan hasil penelitian berdasarkan variabel-variabel yang diperhatikan, maka penulis akan menggambarkan data-data hasil penelitian untuk tiap variabel yang terdiri dari variabel produk (X1), Harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4), sebagai variabel independent sementara variabel bebas (dependent variable) adalah hunian Hotel (Y).
1.      Produk
Produk merupakan segala sesewatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan, pemakaian atau komsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan, meliputi benda fisik, jasa, orang, organisasi, ide atau gagasan dalam kebijaksanaan produk yang ada di Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai, termasuk perencanaan dan pengembangan produk, perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada (produk yang sama jenisnya dengan model baru).
Tabel 8. Distribusi jawaban responden berdasarkan produk
NO
Klasifikasi
Jumlah
Presentase (%)
1
2
3
4
5
Sangat menarik
Menarik
Cukup menarik
Kurang menarik
Tidak menarik
15
23
10
2
0
30
46
20
4
0

Jumlah
50
100
Sumber : Data diolah, 2014
Tabel 8 menunjukkan bahwa umumnya responden menanggapi produk yang ditawarkan menyatakan menarik. Hal ini ditunjukkan dari 50 orang yang menjadi responden, 15 orang (30%) menganggap produk sangat menarik, sedangkan responden yang menganggap produk menarik sebesar 23 orang atau sekitar (46%) yang menganggap produk cukup menarik yakni 10 orang atau sekitar 20%, sebanyak 2 orang atau (4%) pada klasifikasi produk  kurang menarik.
2.      Harga
Dalam kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya, kemudian kebijaksanaan menyangkut potongan harga, persaingan harga dan strategi harga.
Tabel 9. Distribusi jawaban responden berdasarkan harga
No
Klasifikasi
Jumlah
Presentase
1
2
3
4
5
Sangat puas
Puas
Cukup puas
Kurang puas
Tidak puas
14
20
13
3
0
28
40
26
6
0

Jumlah
50
100
            Sumber : Data diolah,2014
            Tabel 9 menunjukkan bahwa umumnya responden menanggapi harga yang ditawarkan menyatakan puas. Hal ini ditunjukkan dari 50 orang yang menjadi responden, 14 orang (28%) menganggap sangat puas atas harga yang di tawarkan, sedangkan responden yang menganggap harga puas sebesar 20 orang atau sekitar (40%), yang menganggap cukup puas yakni 13 orang atau sekitar (26%), sebanyak 3 orang atau (6%) pada klasifikasi kurang puas atau kurang sepakat dengan harga yang diawarkan.
3.       Tempat
Tempat hunian hotel Sinjai Kabupaten Sinjai memiliki lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh pengunjung hotel karena berada dijantung kota Sinjai. Kondisinya juga sangat baik karena bersih dan penataannya juga teratur serta suasananya aman. Di dalam lingkungan hotel Sinjai juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas olahraga seperti lapangan tenis, tenis meja. Berikut ini tanggapan responden berdasarkan tempat :
Tabel 10. Distribusi jawaban responden berdasarkan tempat
No
Klasifikasi
Jumlah
Presentase
1
2
3
4
5
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
12
18
17
3
0
28
40
26
6
0

Jumlah
50
100
Sumber : Data diolah, 2014
Tabel 10 menunjukkan bahwa umumnya responden menanggapi tempat (lokasi hotel)  kepada konsumen menyatakan baik. Hal ini ditunjukkan dari 50 orang yang menjadi responden, 12 orang (28%) menganggap sangat baik atas tempat (lokasi hotel), sedangkan 18 orang atau sekitar (40%) menganggap baik atas tempat (lokasi hotel), sedangkan responden yang menganggap cukup baik  atas tempat (lokasi hotel) sebesar 17 orang atau sekitar (26%) responden pada klasifikasi kurang baik atas tempat (lokasi hotel) sebesar 3 orang atau sekitar 6%.
4.      Promosi
Selain itu perusahaan juga menjalankan strategi promosi untuk mendukung usaha pemasaran dengan menggunakan unsur-unsur bauran promosi. Unsur-unsur bauran promosi itu adalah advertising/iklan, sales promotion, publistas dan personalselling. Strategi yang paling banyak digunakan adalah periklanan dan personalselling (melakukan promosi langsung kepada konsumen). Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk baru perusahaan. Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai melakukan promosi melalui iklan, penjualan, Berikut ini tanggapan responden berdasarkan promosi.
Tabel 11. Distribusi jawaban responden berdasarkan promosi
No
Klasifikasi
Jumlah
Presentase
1
2
3
4
5
Sangat menarik
Menarik
Cukup menarik
Kurang menarik
Tidak menarik
12
25
8
5
0
24
50
16
10
0

Jumlah
50
100
Sumber : data diolah, 2014
Tabel 11 menunjukkan bahwa umumnya responden menanggapi promosi atas jasa yang ditawarkan kepada konsumen menyatakan menarik. Hal ini ditunjukkan dari 50 0rang yang menjadi responden, 12 orang (24%) promosi atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen menyatakan sangat menarik, sedangkan responden 25 orang (50%) yang menyatakan promosi atas jasa  yang ditawarkan kepada konsumen menyatakan menarik, responden sebesar 8 orang atau sekitar (16%) yang menganggap promosi atas jasa yang ditawarkan kepada konsumen cukup menarik, sebanyak 5 orang atau (10%) pada klasifikasi kurang menarik atas promosi jasa yang ditawarkan kepada konsumen.

5.      Kepuasan Tingkat Hunian Hotel
Berikut ini tanggapan responden berdasarkan kepuasan tingkat hunian hotel.
Tabel 12. Distribusi jawaban responden berdasarkan Kepuasan Tingkat Hunian Hotel
No
Klasifikasi
Jumlah
Presentase (%)
1
2
3
4
5
Sangat puas
Puas
Cukup puas
Kurang puas
Tidak puas
12
28
8
2
0
24
56
16
4
0

Jumlah
50
100
Sumber : Data diolah, 2014
Tabel 12 menunjukkan bahwa umumnya responden menanggapi kepuasan tingkat hunian hotel menyatakan puas. Hal ini ditunjukkan dari 50 orang yang menjadi responden, 12 orang (24%) yang menganggap kepuasan tingkat hunian hotel menyatakan sangat puas, sedangkan responden 28 orang (56%) menyatakan puas, yang menganggap kepuasan tingkat hunian hotel cukup puas, yakni 8 orang atau sekitar (16%), sebanyak 2 orang atau (4%) pada klasifikasi kurang puas atas kepuasan tingkat hunian hotel.

D.      Hasil Penelitian
Dalam pembahasan ini akan dilihat bagaimana pengaruh advertising dan sales promotion terhadap jumlah tamu pada Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai dengan menggunakan peralatan analisis regresi berganda. Dalam analisis tersebut juga akan dilihat bagaimana hubungan antara variabel-variabel. Berdasarkan analisis regresi diatas, maka persamaan regresi yang akan dapat dibentuk sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
.928
.318

2.922
.005
X1
.153
.103
.192
1.485
.145
X2
.426
.087
.558
4.906
.000
X3
.176
.101
.200
1.743
.088
X4
.055
.049
.085
1.121
.268
a. Dependent Variable: Y




Y = 0,928 + 0,153X1 + 0,426X2 + 0,176X3 + 0,055X4+E

 


Dari persamaan regresi berganda tersebut, maka diinterpretasikan sebagai berikut:
1.      Nilai koefisien b0 sebesar 0,928 berarti apabila variabel-variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4) sama dengan nol, maka peningkatan  hunian hotel (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,318 kali dengan asumsi faktor lainnya konstan.
2.      Nilai koefisien b1 = 0,153 yang bertanda positif memberi arti bahwa ada hubungan yang searah antara variabel produk dengan peningkatan hunian hotel. Jika terjadi peningkatan produk, maka akan menyebabkan peningkatan hunian hotel dengan asumsi faktor lainnya konstan.
3.      Nilai koefisien b2 = 0,426, bertanda positif yang berarti harga memiliki  hubungan yang searah dengan peningkatan hunian hotel. Jika terjadi peningkatan harga (X2), baik frekuensi maupun kualitasnya akan menyebabkan menurunnya tingkat hunian hotel Sinjai dengan asumsi faktor lainnya konstan.
4.      Nilai koefisien b3 = 0,176, bertanda positif yang berarti variabel tempat memiliki hubungan yang searah dengan peningkatan hunian hotel. Jika tempat (lokasi hotel) yang strategis akan menyebabkan peningkatan hunian hotel dengan asumsi faktor lainnya konstan.
5.      Nilai koefisien b4 = 0,055, bertanda positif yang berarti variabel promosi memiliki hubungan yang searah dengan peningkatan hunian hotel dalam arti jika promosi ditingkatkan akan menyebabkan peningkatan hunian hotel dengan asumsi faktor lainnya konstan.
Selanjutnya tabel Anova pada lampiran menunjukkan nilai f (value) = 34,133 dengan nilai P (Probabilitas > F) atau signifikan 0,05  memberikan informasi tentang signifikan model pada taraf signifikan 95% (α = 0,05), ini berarti model yang dipakai signifikan secara statistik karena P <α = 0,05 (0,00 ˂ 0,05). Karena model signifikan, maka penafsiran, peramalan atau inferensi yang lain dapat dilakukan dengan menggunakan model regresi tersebut.
a.      Daya Prediksi Model
Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,867 menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan variabel advertising dan sales promotion terhadap jumlah tamu sangat kuat karena nilai R sangat mendekati 1 yang berarti positif. Besarnya daya ramal model diberikan oleh nilai koefisien determinasi yang disimbolkan dengan  (R-Square) = 0,752 yang berarti model mempunyai daya ramal sebesar 75,2% atau sekitar 75% variasi naik turunnya tingkat hunian hotel ditentukan oleh variabel X1, X2, X3, X4 sedang sisanya sebesar 25% diakibatkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis seperti people, process, physical evidence. Hal ini berarti hipotesis pertama sampai hipotesis ke empat yang menyatakan bahwa produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh terhadap peningkatan hunian Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai. Terbukti secara empiris dan dapat diterima.
b.      Uji t-partial
1)      Pengaruh faktor produk (X1) terhadap peningkatan hunian Hotel (Y).
Uji koefisien (lihat lampiran) ternyata diperoleh t-hitung X1 sebesar 1,485 sedangkan t-tabel  pada taraf  kepercayaan 95% adalah 1,6766 atau t-hitung < t-tabel. Nilai signifikan juga ditunjukkan oleh nilai P > α = 0,05 (0,145 > 0,05) yang berarti secara parsial variabel X1 tidak memiliki pengaruh terhadap (Y), dalam arti bahwa secara parsial faktor produk yang ditawarkan tidak berpengaruh  terhadap peningkatan hunian hotel.
2)      Pengaruh faktor harga (X2) terhadap peningkatan Hunian Hotel (Y)
Hasil uji koefisien (lihat lampiran) memperlihatkan nilai t-hitung X2 sebesar 4,906 sedangkan t-tabel pada taraf kesalahan 0,05 adalah 1,6766 atau t-hitung > t-tabel. Nilai signifikan juga ditunjukkan oleh nilai P < α = 0,05 (0,000 < 0,05) ini berarti secara parsial variabel X2 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan hunian Hotel (Y), dalam arti bahwa secara parsial faktor harga seorang pengunjung memiliki pengaruh terhadap peningkatan hunian Hotel.
3)      Pengaruh faktor tempat (X3) terhadap peningkatan hunian Hotel (Y).
Hasil uji koefisien (lihat lampiran)  memperlihatkan nilai t-hitung X3 sebesar 1,743 sedangkan t-tabel pada taraf kesalahan 0,05 adalah 1,6766 atau t-hitung > t-tabel. Sedangkan nilai signifikan juga ditunjukkan oleh nilai P > α = 0,05 (0,088 > 0,05), ini berarti secara parsial X3   berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap (Y), dalam arti bahwa secara parsial faktor tempat yang ditawarkan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap peningkatan hunian hotel.
4)      Pengaruh faktor promosi (X4) terhadap peningkatan Hunian Hotel (Y).
Hasil uji koefisien (lihat lampiran) memperlihatkan nilai t-hitung X4 sebesar 1,121 sedangkan t-tabel pada taraf kesalahan 0,05 adalah 1,6766 atau t-hitung < t-tabel. Nilai signifikan juga ditunjukkan oleh nilai p > α =0,05 (0,268 > 0,05) ini berarti secara parsial variabel X4 tidak memilki pengaruh terhadap tingkat hunian hotel (Y), dalam arti bahwa secara parsial faktor  promosi tidak berpengaruh terhadap peningkatan hunian hotel.
Berdasarkan uji parsial yang dilakukan terhadap variabel-variabel yang dimasukkan dalam model analisis nampak bahwa keempat variabel penelitian yaitu variabel (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4) yang secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh dan signifikan terhadap peningkatan hunian pada Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai. Tetapi jika dilihat secara parsial diketahui bahwa ada dua variabel yang pengaruhnya tidak positif dan tidak signifikan, yaitu variabel produk (X1) serta variabel promosi (X4). Dan variabel harga (X2) memiliki pengaruh positif juga signifikan, serta vaiabel tempat  (X3) memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap peningkatan hunian pada Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai.
Variabel produk (X1) dan variabel promosi (X4) tidak berpengaruh,  hal ini disebabkan karena pada umumnya pengunjung tidak terlalu memperhatikan produk dan promosinya tetapi lebih pada pelayan dan pelayanannya seperti people, process, physical evidence.
Varibel harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan karena pengunjung biasanya mencari hotel yang kualitas bagus dan harganya murah atau terjangkau, Sedangkan varibel tempat (X3) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan hal ini disebabkan karena pengunjung biasanya mencari hotel yang lokasinya strategi tetapi karena kurangnya hotel di Kabupaten Sinjai untuk ditempati menginap sehingga tempat atau lokasi tidak terlalu dipermasalahkan.
c.       Uji F
Berdasarkan uji SPSS 16 terlihat bahwa nilai F-hitung untuk Uji F sebesar 34,133, Sedangkan pada F-tabel yaitu sebesar 2,61. Artinya F-hitung > F-tabel. Dengan  nilai signifikan yaitu 0,00 < 0,05. Artinya bahwa secara simultan variabel-variabel bebasnya memiliki kontribusi terhadap variabel Y atau variabel produk, harga, tempat, dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan hunian hotel.



BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan sebelumnya sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut :
1.      Setelah pengujian hipotesis pertama dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel produk dalam bauran pemasaran  (marketing mix), sesuai dengan pemaparan bab V (Pembahasan dan Hasil Penelitian), dapat memperlihatkan bahwa variabel produk tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan hunan Hotel (Y) dalam arti bahwa secara parsial faktor produk yang ditawarkan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hunian Hotel .
2.      Setelah pengujian hipotesis kedua dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel harga dalam bauran pemasaran  (marketing mix), sesuai dengan pemaparan bab V (Pembahasan dan Hasil Penelitian), dapat memperlihatkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh terhadap peningkatan hunan Hotel (Y) dalam arti bahwa secara parsial faktor harga yang ditawarkan kepada pengunjung berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hunian Hotel .
3.      Setelah pengujian hipotesis ketiga dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel tempat dalam bauran pemasaran  (marketing mix), sesuai dengan pemaparan bab V (Pembahasan dan Hasil Penelitian), dapat memperlihatkan bahwa variabel tempat memiliki pengaruh terhadap peningkatan hunan Hotel (Y) dalam arti bahwa secara parsial faktor tempat memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap peningkatan hunian Hotel .
4.      Setelah pengujian hipotesis pertama dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel promosi dalam bauran pemasaran  (marketing mix), sesuai dengan pemaparan bab V (Pembahasan dan Hasil Penelitian), dapat memperlihatkan bahwa variabel promosi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hunian Hotel (Y) dalam arti bahwa secara parsial faktor promosi yang ditawarkan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hunian Hotel .
5.      Secara bersama-sama keempat varibel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yakni produk, harga, tempat, dan promosi mempengaruhi tingkat hunian kamar di Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai sebesar 75% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti people, process, physical evidence.

B.     Saran
1.      Untuk peningkatan hunian Hotel Sinjai Kabupaten Sinjai diharapkan  pihak hotel lebih memperhatikan kebijakan harga yang ditawarkan.
2.      Agar pihak hotel memperhatikan upaya strategis lainnya dalam meningkatkan hunian hotel dengan cara peningkatan kualitas pelayanan karyawan kepada pihak tamu/pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha D.H. MBA, 2000. Manajemen pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta, 1990.
Cravens, W. David. 1996. Pemasaran strategi, Terjemahan, Edisi 3, PT. SUN. Jakarta.
Frandi Tjiptono, Edisi pertama, Cetakan pertama, Andi Yogyakarta.
Gitasudonno, Indriyo, 2004. Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta
Jauch, Lawrence R, 2003. Manajemen strategis dan Kebijakan Perusahaan Erlangga, Jakarta.
Mc. Carthy, E. Jemore, 2005. Dasar-dasar Pemasaran, Ahli Bahasa Gunawan Hutauruk, Erlangga, Jakarta.
Payne, Adrian. 2000. Pemasaran jasa (The Essence of serfice Marketing) Terjemahan
Phillip Kotler, 2000. Marketing Manajemen, Prentice Hall, New Jersey.
Pitono, Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan aplikasi dengan SPSS. PT Alex Media Kompotiondo, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2001. Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Stanton, William, J. Buskrik Richard H, 2000. Taktik dan strategi pemasaran. Alih Bahasa D.H Gulo, ANS sungguh Bersaudara, Jakarta.
Sofjian, Assauri, 2002. Manajemen Pemasaran Dasar, konsep dan Strategi Rajawali, Jakarta.
Surnawan, Ujang, 2003. Teori dan penerapannya dalam pemasaran, Graha Pustaka Utama, Jakarta.